Indonesian Market Update Jaring Kerja Sama Bisnis Indonesia-Peru

By Abdi Satria


nusakini.com-Lima-Mengusung tema perdagangan dan pariwisata (trade and tourism), KBRI Lima telah mengadakan kegiatan promosi pasar Indonesia bersama dengan Kantor Dagang Lima (Camara de Comercio Lima/CCL)

Dihadiri oleh kurang lebih 80 perusahaan mitra CCL dan perusahaan mitra KBRI yang telah menunjukkan ketertarikannya terhadap pasar Indonesia. Kegiatan dibagi menjadi dua sesi yaitu pertama adalah sesi perdagangan di pagi hari dengan kurang lebih 70 peserta yang berasal dari kalangan pelaku usaha di bidang makanan dan minuman, tekstil dan garmen, sepatu, tas, tambang, dan teknologi, dan kedua adalah sesi pariwisata di sore hari dengan jumlah peserta kurang lebih 55 orang yang berasal dari tour operator dan agen perjalanan di Peru. 

Dalam sambutannya, Duta Besar RI Lima menyampaikan bahwa perlu adanya kerja sama untuk memaksimalkan potensi ekonomi di Indonesia dan Peru termasuk memperluas cakupan partisipasi para pelaku bisnis di kedua negara. Hal ini dilakukan agar target perdagangan Indonesia dan Peru sebesar 1 Milyar US$ di tahun 2025 dapat tercapai. Duta Besar RI Lima juga menyampaikan bahwa people to people interactions antara kedua negara di bidang pariwisata dapat terus dilakukan walaupun jaraknya sangat jauh. 

Hal ini dibenarkan oleh Direktur Jenderal Kebijakan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan dan Pariwisata Peru, Diego Llosa, yang turut memberikan sambutan dalam kegiatan sesi perdagangan. Disampaikan bahwa Pemerintah Peru sangat mengapresiasi kegiatan Indonesian Market Update tersebut dan diharapkan agar ke depannya kerja sama ekonomi kedua negara dapat terus ditingkatkan.

Selain Diego Llosa, Kepala Divisi Asia Tenggara, Kementerian Luar Negeri Kemlu dalam sambutannya di sesi pariwisata menekankan bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia dan Peru perlu terus berkembang dan kegiatan Indonesian Market Update ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dapat mendorong kerja sama ekonomi kedua negara. 

Antusiasme para peserta terhadap kegiatan tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terhadap tiga pembicara dalam kegiatan yaitu Ranni Resnia selaku Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Santiago, Chile, Andi Killang selaku Pendiri Lembaga Komunikasi Percepatan Ekspor Nasional Indonesia, dan Patricia Campos selaku Wakil Presiden Asosiasi Pariwisata di Peru (APAVIT) yang juga pernah mengikuti kegiatan familirization trip di Indonesia.

Dalam sesi tanya jawab dan business consultation, para peserta banyak menyampaikan keingintahuan mereka terhadap produk-produk Indonesia seperti wooden furniture dan handicrafts, serta bahan tekstil yang dapat diimpor ke Peru. Di sesi pariwisata, para peserta juga menyampaikan minatnya untuk mengunjungi Indonesia. Terdapat juga beberapa perusahan tur yang sudah memiliki bisnis wisata luxury cruises di Singapura, Thailand, dan Vietnam, dan menyampaikan keinginannya untuk mengeksplor wisata cruises di Indonesia.(p/ab)