nusakini.com--Di sela sela pertemuan BDF ke-10 di Banten, Kamis  (7/12), Menlu Retno L.P. Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Head of Institute of State and Law Turkmenistan, Yagmyr Nuryyev. 

Kedua menteri sepakat untuk mendorong kerja sama training camp, pertukaran pelatih dan atlet di berbagai cabang olah raga. Hal ini perlu dilakukan guna lebih meningkatkan hubungan yang telah terjalin dengan baik selama. 

• Menlu RI Akan Kunjungi Senegal Guna Dorong Kerja Sama Ekonomi Konkret dengan Sejumlah Negara Afrika
• Menlu RI Bahas Kelapa Sawit dengan Menlu Belanda
• Begini Pesan Menlu RI Saat Kunjungi Kamp Pengungsi Palestina di Amman Jordan
• Menlu RI: Indonesia Mitra Terpercaya bagi Demokrasi & Keadilan Sosial
• Menlu RI: DK PBB Harus Perkokoh Respons dalam Mengatasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Perdamaian dan Keamanan Internasional

Selain itu, Menlu Retno juga memuji komitmen kedua negara untuk merealisasikan Perjanjian Kerja Sama Olah Raga. 

Indonesia dan Turkmenistan juga sepakat untuk tingkatkan volume perdagangan dan hubungan bisnis yang lebih erat di antara kedua negara. Sebagai catatan, nilai perdagangan RI-Turkmenistan pada tahun 2016 mencapai USD 7,5 juta dengan surplus di pihak Indonesia sebesar USD 5,23 juta. 

Dalam pertemuan dimaksud, Menlu Retno juga sampaikan keprihatinan Indonesia terkait keputusan AS mengenai pengakuan Jerusalem sebagai Ibu kota Israel. 

Menlu Retno menegaskan posisi Indonesia yang menjadikan isu Palestina sebagai prioritas polugri. Disampaikan keinginan agar Turkmenistan dan negara-negara OKI lainnya bersatu dalam menyikapi perkembangan ini secara konkrit. Perlu dipastikan langkah AS tidak diikuti oleh negara lainnya. (p/ab)