nusakini.com--“Kita perlu terus mendorong penyelesaian perunding perbatasan kedua negara," demikian Menlu RI menyampaikan pada pertemuan bilateral dengan Menlu Timor Leste, Hernani Coelho, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, pada 20 September 2016. 

  Pembahasan mengenai perkembangan perundingan batas darat kedua negara menjadi perhatian utama pertemuan. Walaupun saat ini masih terdapat perbedaan pandangan terkait beberapa titik yang sedang dirundingkan, namun kedua Menlu meyakini bahwa komitmen dan dorongan politis yang telah diberikan kedua Kepala Negara akan mampu mempercepat proses perundingan. “Indonesia berharap perundingan dapat diintensifkan untuk mencari titik temu bagi kedua negara,” ujar Menlu Retno. 

  Kedua Menlu juga membahas kerjasama kedua negara di berbagai organisasi internasional. Dalam kaitan ini Menlu RI menyampaikan apresiasi kepada Timor Leste yang telah mendukung posisi ASEAN di GNB, terkait dengan pembahasan isu kawasan Asia Tenggara. 

  Selain itu, Menlu Timor Leste menyampaikan rencana pemilihan umum di negaranya yang akan dilakukan tahun depan. Sesuai dengan mandat undang-undang Pemilu tahun depan akan membolehkan warga Timor Leste di luar negeri untuk ikut pada pemilu tersebut. Dalam kaitan ini, Menlu RI menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membagi pengalaman dalam menjalankan Pemilu khususnya bagi WNI di luar negeri. 

  Pada kesempatan pertemuan tersebut, Menlu RI juga menyampaikan harapan dukungan Timor Leste terkait pencalonan Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB 2019 – 2020. 

  Indonesia merupakan mitra dagang dan eksportir terpenting bagi Timor Leste. 70-80% kebutuhan pokok Timor-Leste berasal dari hasil impor Indonesia. Pada tahun 2015 neraca perdagangan kedua negara mencapai US$ 217 juta Investasi RI di Timor-Leste pada 2015 mencapai US$ 100 juta di bidang telekomunikasi dan US$ 344 juta untuk infrastruktur. Jumlah WNI di Timor-Leste: 8.806 orang.(p/ab)