Indonesia Jajaki Peluang Peningkatan Hubungan Bisnis Indonesia - Polandia

By Admin

nusakini.com--Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani menyatakan hubungan ekonomi Indonesia dan Polandia belum tergolong skala besar. Karena itu, dia berharap Forum Bisnis Indonesia - Polandia bisa dijadikan ajang bagi kedua belah pihak untuk menangkap peluang investasi dan perdagangan antara kedua negara. 

"Kita semua ada di sini untuk menjajaki peluang dan kerjasama investasi dan dagang antara Indonesia dan Polandia. Tentu akan diawali pengetahuan akan potensi ekonomi, inovasi teknologi hingga SDM dari masing-masing pihak," ungkap Ketum Kadin dalam sambutan acara Indonesia - Polish Business Forum di Hotel JS Luwansa Jakarta, Kamis (12/4) 

Dia menjelaskan, nilai investai Polandia di Indonesia berada pada kisaran US$ 2 juta. Sementara itu, dari sisi neraca perdagangan Indonesia masih surplus sekira US$ 200 juta. 

"Perlu saling mengenal terlebih dahulu. Setelah ini ada business matching antara pelaku usaha dari kedua negara agar bisa menjajaki realisasi kerjasama bisnis," ujar Rosan. 

Dia menambahkan, Indonesia bukan hanya negara dengan pasar yang besar. Perbaikan reformasi ekonomi yang yang terus berlangsung membuat Indonesia mencatat tingkat pertumbuhan yang stabil. Reformasi tersebut juga mencakup perbaikan dalam iklim investasi. Tak heran bila peringkat kemudahan berbisnis (EoDB) Indonesia bisa melompat 34 level dalam dua tahun (2015-2017), dari 106 menjadi 72. Indonesia juga mendapatkan rating layak investasi dari tiga lembaga rating dunia. 

Dalam forum tersebut, Delegasi Polandia dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Marek Magierowsky yang didampingi oleh Deputi Menteri Energi Grzegorz Tobiszowski serta Dubes Polandia untuk Indonesia Beata Stoczynka. 15 pengusaha melengkapi delegasi asal negara anggota Uni Eropa itu. 

Sebelumnya delegasi Polandia telah mengadakan pertemuan dengan Menko Maritim Luhut B Panjaitan serta sejumlah menteri terkait. Mereka menawarkan sejumlah potensi kerjasama ekonomi yang menjadi keunggulan Polandia, terutama di bidang pertambangan, energi, kemaritiman, dan pertanian. 

"Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Sedangkan Polandia sebentar lagi akan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 di Uni Eropa. Karena itu, kerjasama di antara kita perlu diperkuat," ujar Marek Magierowsky. 

Dia menambahkan, Polandia menawarkan solusi pasokan energi berteknologi tinggi dan kompetitif untuk industri tambang. Salah satu proyek pioner sejenis tengah digarap oleh perusahaan Polandia, Rafako, di Lombok, NTB. 

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Dubes Indonesia untuk Polandia Peter F. Gontha. Dari kalangan pengusaha yang menjadi pengurus Kadin terlihat hadir James Riady, Erwin Aksa, Anindya Bakrie, Shinta Kamdani,Jhonny Dharmawan serta Yugi Prayanto. 

pula sejumlah pengusaha terdepan, antara lain Chairul Tanjung, Edwin Soeryadjaya, Sofjan Wanandi, dan Yanti Sukamdani.(p/ab)