Indonesia Fokuskan Kerja Sama Ekonomi Kreatif untuk MIKTA

By Admin

nusakini.com--Menlu RI, Retno LP Marsudi memimpin pertemuan ke-12 Menlu MIKTA di sela-sela pertemuan Menlu G-20 di Palacio San Martin, Buenos Aires, Argentina, Senin (21/5) waktu setempat. MIKTA merupakan forum konsultasi lima negara yang dibentuk tahun 2013 oleh Meksiko, Indonesia, Republik Korea, Turki, serta Australia. 

Sebagai Ketua MIKTA untuk tahun 2018, Indonesia mengusung tema “Fostering Creative Economy and Contributing to Global Peace”. Dalam pertemuan, Menlu RI menyampaikan berbagai langkah dan kegiatan yang telah dan akan dilakukan Indonesia untuk memajukan kerja sama MIKTA, seperti dalam bidang counter-terrorisme and global secuirty, economic and commerce khususnya ekonomi kreatif, dan peningkatan kapasitas pasukan perdamaian.   

Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan bahwa selama keketuannya, Indonesia terus berupaya meningkatkan awareness publik dan mendekatkan MIKTA dengan masyarakat, melalui berbagai kegiatan seperti MIKTA goes to campus dan seminar. “Melalui kerja sama seperti dibidang sosial budaya dan melibatkan sektor swasta, MIKTA telah berupaya untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Untuk itu MIKTA juga harus melakukan awareness agar berbagai kegiatan MIKTA diketahui masyarakat,” sebut Menlu Retno. 

Sejalan dengan tema yang diusung Indonesia sebagai ketua MIKTA mengenai ekonomi kreatif, Menlu RI menyampaikan rencana Indonesia untuk mengadakan World Conference on Creative Economy (WCCE) pada bulan November 2018. Dalam kaitan ini, Menlu RI meminta agar semua anggota MIKTA dapat ikut serta secara aktif menunjukan kemajuan ekonomi kreatif di negara-negara anggota MIKTA. 

Dalam pertemuan, para Menlu MIKTA juga bertukar pikiran mengenai perkembangan berbagai isu kawasan dan global. Beberapa isu yang mendapat perhatian para Menlu, antara lain perkembangan situasi di semenanjung Korea, situasi di Timur Tengah khususnya Palestina dan Suriah, Rakhine State, situasi dan hasil pemilu di Venezuela, serta situasi perekonomian global dan sistem perdagangan multilateral. Dalam hal ini, Menlu RI secara khusus mendorong anggota MIKTA untuk tidak ikut langkah Amerika Serikat membuka kedutaan besar di Yerusalem. 

MIKTA bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan bersama untuk memperkuat multilateralisme, mendukung struktur pemerintahan global yang efektif, serta memberikan dukungan terhadap stabilitas dan kesejahteraan global. 

Sejak menjadi ketua MIKTA pada Januari 2018, Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan antara lain MIKTA Goes to Campus di Universitas Indonesia dan Universitas Sebelas Maret sebagai kegiatan outreach MIKTA ke kalangan akademisi; MIKTA Policy Planning Consultation kedua di Surabaya; MIKTA Panel Discussion on Women and Peacekeeping di Jakarta. 

Untuk mendukung upaya mengembangkan sektor ekonomi kreatif, pada tahun ini Indonesia akan menyelenggarakan MIKTA Experts Meeting on Inclusive Digital Economy Accelerator Hub, MIKTA Start Up Fest, dan MIKTA Side Event on Creative Economy di sela-sela pertemuan WCCE pada bulan November 2018. 

Selain itu, untuk kembangkan kerja sama penanggulangan terorisme, pada tahun ini Indonesia juga akan selenggarakan MIKTA Workshop on Counter Terrorism and Deradicalisation dan MIKTA Interfaith and Intercultural Dialogue. (p/ab)