Indonesia Disebut Tidak Surplus Beras, Ini Jawaban Ketua KTNA

By Admin


nusakini.com - Gudang bulog di beberapa provinsi di tanah air awal tahun 2017 ini tengah mengalami surplus.

Namun begitu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Winarno Tohir mengakui saat ini terjadi penurunan harga gabah di petani. Untuk diketahui, harga normal HPP yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 3.700/kg. 

Sebelumnya Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia Dwi Andreas menuding data surplus beras yang dikeluarkan pemerintah tidak akurat.  

Menjawab pernyataan tersebut, Winarno katakan bila bulan ini Indonesia memang tengah mengalami surplus beras.

"Bulan Februari hingga April adalah masa panen raya padi. Dan memang terjadi penurunan harga gabah di beberapa wilayah di Indonesia dari harga standar," ujar Winarno dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (3/2/2017). 

Kata Winarno, penurunan harga gabah di petani kerap terjadi karena di tahun sebelumnya Indonesia jarang mengalami surplus beras alias paceklik. Beberapa kabupaten di Jawa Tengah mengalami penurunan harga gabah, seperti Blora, Demak dan Grobokan.  

Hal tersebut terjadi karena gudang bulog di tiga provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur penuh. 

"Yaitu berada di kisaran Rp 2.900 hingga Rp 3.300," jelasnya. 

Winarno jelaskan bila pihaknya telah memantau harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani cukup variatif. Misalnya harga GKP di Purworejo berkisar Rp 3.300/kg, Jepara berkisar Rp 3.400, Kendal berkisar Rp 3.600, Banjarnegara berkisar Rp 3.500, Grobogan berkisar Rp 3.500, Rembang berkisar Rp 3.500, dan di Tuban berkisar Rp 3.700. 

Ketua Perpadi Nellys Sukidi mengatakan jumlah beras saat ini memang melimpah. Ia tidak membantah penurunan harga GKP di tingkat petani ini berpengaruh kepada harga beras di pasar induk dan eceran.  

Meski demikian, cara tersebut adalah jalan keluar yang diambil pemerintah untuk mengantisipasi musim paceklik beras yang memasuki bulan November, Desember, dan Januari.  

"Tapi realitanya sampai sekarang tidak ada gejolak harga di Cipinang. (Cipinang) ini sebagai barometer harga beras di Jakarta, justru harga eceran di Pasar Minggu turun 10 persen per karung ukuran 50 kg untuk jenis medium," jelasnya. 

Hal senada juga disampaikan Ayong, pemilik Toko Sinar Jaya, Pasar Minggu. Ia mengatakan bila stok beras saat ini di tingkat produsen dan penggilingan sangat banyak. Ia mengimbau masyarakat agar tidak khawatir akan kekurangan pasokan. 

"Stok banyak dan tidak perlu khawatir," pungkasnya.(p/mk)