Indonesia dan Palau Sepakat Percepat Perundingan Batas Maritim

By Admin

nusakini.com-- "Saya dan Menteri Rehurer-Marugg, sepakat untuk dorong percepatan perundingan batas maritim antar kedua negara," demikian Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Negara Palau, Faustina K. Rehurer-Marugg di sela-sela rangkaian pertemuan Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat (21/9). 

Sebagai sama-sama negara kelautan, kedua Menteri juga membahas mengenai kerja sama maritim. Dalam kaitan ini, Indonesia dan Palau sepakat untuk meningkatkan kerja sama penanganan illegal fishing, sesuai MoU yang telah di sepakati pada tahun 2016. 

Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI menyampaikan pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019 – 2020. Menlu RI menekankan bahwa selama ini Indonesia telah dan akan terus berkomitmen dalam kontribusinya terhadap perdamaian dan keamanan internasional, salah satunya melalui partisipasi Indonesia pada UN PKO. Saat ini terdapat sekitar 2800 personel militer dan polisi Indonesia pada Pasukan Perdamaian PBB. 

Sebagai anggota Pacific Island Forum, Palau memiliki posisi dan pengaruh yang strategis. Kerja sama Indonesia dengan Palau selama ini sangat baik. Indonesia telah memberikan berbagai pelatihan kepada Palau termasuk menganai pemanfaatan batok kelapa kepada masyarakat Palau dalam rangka kerja sama teknis pada tahun 2016. Kedua negara juga telah melakukan penandatanganan "Joint Communique on Combating IUU Fishing" sejak Juli 2016. 

Hubungan diplomatik Indonesia dan Palau dibuka secara resmi 6 Juli 2007. Nilai perdagangan Indonesia dan Palau pada tahun 2016 mencapai US$ 41.83 juta. Komoditas utama ekspor Indonesia ke Palau adalah barang konsumsi. (p/ab)