nusakini.com--"Hubungan bilateral ekonomi Indonesia dan Armenia setiap tahunnya selalu didorong untuk terus meningkat" demikian Menlu RI Retno L.P. Marsudi sampaikan ketika menerima kunjungan Menlu Armenia, Edward Nalbandian, di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Indonesia. 

Menlu Nalbandian telah dua kali melakukan lawatan ke Indonesia. Hal ini menunjukkan posisi Indonesia yang strategis dalam hubungan bilateral kedua negara. Pada kesempatan pertemuan, kedua Menlu membahas berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat hubungan biletaral ekonomi. Dalam pertemuan bilateral juga dibahas kemungkinan kerja sama lebih dalam dalam konteks Eurasian Economic Union (EEU). 

"Saling kunjung pengusaha Indonesia dan Armenia, serta mendorong perdagangan langsung untuk komoditas tertentu adalah salah satu cara efektif dalam meningkatkan perdagangan", demikian Menlu RI menyampaikan. 

• Menlu RI Akan Kunjungi Senegal Guna Dorong Kerja Sama Ekonomi Konkret dengan Sejumlah Negara Afrika
• Menlu RI Bahas Kelapa Sawit dengan Menlu Belanda
• Begini Pesan Menlu RI Saat Kunjungi Kamp Pengungsi Palestina di Amman Jordan
• Menlu RI: Indonesia Mitra Terpercaya bagi Demokrasi & Keadilan Sosial
• Menlu RI: DK PBB Harus Perkokoh Respons dalam Mengatasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Perdamaian dan Keamanan Internasional

Selain kerja sama ekonomi, kedua Menlu juga membahas kerja sama bilateral di bidang budaya, pendidikan serta pariwisata dan membahas isu global yang menjadi perhatian kedua pihak. 

Kedua Menlu juga sepakat masih banyak ruang yang dapat digali lebih jauh dalam berbagai bidang kerja sama, seperti penandatanganan persetujuan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik atau paspor dinas serta MoU Saling Kerja sama antar Kemlu untuk meningkatkan people-to-people contacts. 

Armenia adalah negara yang dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke pasar non-tradisional di kawasan Eurasian Economic Union (EEU). Armenia merupakan mitra dagang RI ke-21 di Eropa Tengah dan Timur. Nilai perdagangan bilateral pada 2015 mencapai USD 2,67 juta, surplus di pihak Indonesia, sebesar USD 2,66 juta dan pada 2014 mencapai USD 4,29 juta, surplus di pihak Indonesia: USD 4,29 juta. 

Ekspor Utama RI ke Armenia antara lain adalah kopi, teh, rempah-rempah, kertas dan karton, karet alam dan produk turunannya. (p/ab)