Indonesia Ajak Masyarakat Internasional Perangi Illegal Fishing

By Admin


nusakini.com-Kopenhagen-Indonesia kembali ikut bertisipasi dalam forum Internasional melalui 4th International Symposium on Fisheries Crime Agenda 2018, yang berlangsung di Gedung perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa UN City Kopenhagen. Delegasi Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan RI beserta Kementerian Hukum dan HAM RI, turut serta memberikan kontribusinya melalui forum yang dihadiri oleh 65 negara ini. ​ 

Dalam sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti yang dibacakan oleh Staf Khusus Menteri sekaligus koordinator Khusus Satuan Tugas Nasional Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal, Mas Achmad Santosa dihadapan seluruh peserta forum menyampaikan bahwa Indonesia kembali mengingatkan dunia mengenai Transnational Organized Crime (ToC) atau lebih mudah dikenal dengan sebagai Kejahatan Lintas Negara dalam Industri Perikanan.

Indonesia juga mengajak masyarakat Internasional untuk peduli akan perihal serta ancaman yang berakibat dapat menganggu keamanan sumber makanan masyarakat, dan dapat mengakibatkan efek negatif bagi perekonomian negara, membahayakan lingkungan termasuk juga mengganggu Hak Asasi Manusia.

Sebagai contoh kasus Indonesia menjadi saksi bagaimana kapal seperti FV Viking dan STS-50 bisa dengan bebas berada di lautan dengan melakukan pemalsuan identitas serta berlaku bebas mengeksplotasi hasil laut secara ilegal.  

Sejumlah isu-isu penting keamanan laut dan maritim serta berbagai dampak dan pengaruh ekonomi sektor kelautan dunia, mengatasi ilegal fishing dan fisheries crime law enforment, antisipasi korupsi dalam sektor perikanan, termasuk kebijakan pajak perikanan turut dibahas dalam forum ini, dan menghadirkan sejumlah nara sumber sekaligus desicion maker dari sejumlah negara.

Sementara itu ​Delegasi Indonesia juga turut memberikan pengalaman serta saran dengan cakupan yang lebih luas terkait bagaimana penanggulangan dalam mengatasi kejahatan disektor perikanan melalui paparan yang sampaikan oleh Direktur Investigasi Kementerian kelautan dan Perikanan RI, Eko Rudianto, serta persentasi tentang kedaulatan Maritim dan Kelautan Indonesia oleh Andreas Aditya Salim dari Satuan Tugas Pemberantasan penangkapan Illegal Fishing atau lebih dikenal dengan Satgas 115 KKP.   

Saat ini sejumlah praktik kejahatan utamanya dalam sektor idustri perikanan dunia masih sering terjadi dibeberapa negara masih ada pelanggaran yang memang dilakukan terstruktur rapi, ilegal fishing mulai dari penipuan dokumen, pengelapan pajak, korupsi, dan pencucian uang dari hasil laut dan berdampak pada pasokan perikanan di laut dan di darat.

Kejahatan ini juga berdampak sangat luas dengan perekonomian masing-masing negara, berdampak sangat negatif, mendistorsi pajak serta menggerogoti pangan rakyat. Forum ini mengajak seluruh masyarakat Internasional khususnya bagi negara yang memiliki sumber hasil laut yang sangat besar untuk secara bersama menyatukan visi dan misi Internasional demi memberantas Fish Crime.  

Forum Internasional ini menghadirkan kepala pemerintahan, seperti Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, sejumlah Menteri terkait khususnya dibidang kelautan dan perikanan dari berbagai negara antara lain Jamaica, Ghana, Namibia, Papu, Kiribati, dan Norwegia termasuk beberapa Wakil Menteri dari negara - negara Nordik juga turut hadir, baik sebagai pembicara maupun memberikan sambutannya. serta sejumlah pimpinan badan/organisasi Internasional seperti UNDP, UNODC, Norad, Interpol, North Atlantic Fisheries Intelligence Group, Nordic Council of Ministries, Pesca DOLUS, termasuk sejumlah NGOs, pengamat kelautan dan maritim serta akademisi. (p/ab)