Home Care, Permudah Layanan Kesehatan dengan Jemput Bola

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Minat masyarakat untuk mengunjungi Puskesmas tergolong rendah, walaupun layanan tidak dikenakan biaya. Keengganan ini, disebabkan oleh akses yang sulit dan warga yang lebih percaya kepada pengobatan alternatif. Hal ini yang membuat Pemerintah Kota Sukabumi membangun Inovasi Home Care Kota Sukabumi. 

Home Care Kota Sukabumi merupakan inovasi yang memberikan layanan perawatan tingkat individu pada satu keluarga di satu wilayah kelurahan yang dilaksanakan oleh seorang perawat, sebagai bagian dari upaya memperluas daya jangkau Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang menjadi tanggung jawab Puskesmas. 

“Layanan ini gratis untuk seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat juga bisa mendapatkan layanan skrining kesehatan, penyuluhan kesehatan, layanan cepat tanggap, dan cek kondisi rutin bagi para lansia,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2020 secara virtual beberapa pekan lalu. 

Fahmi menjelaskan, Pemerintah Kota Sukabumi mengoptimalkan layanan Home Care dengan menggandeng Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Di sini para perawat dilibatkan dalam melayani warga yang kesulitan menjangkau rumah sakit. 

Fahmi mengatakan, Inovasi Home Care diselenggarakan melalui prosedur layanan yang mudah dan cepat. Masyarakat yang ingin mendapatkan layanan, cukup melapor ke puskesmas setempat untuk mendaftarkan atau melalui aplikasi Supercare Kota Sukabumi yang dapat diunduh di Play Store.

“Home Care juga memberikan kemudahan akses layanan masyarakat yang sakit dan membutuhkan perawatan di rumah. Dalam pelaksanaan Home Care di lapangan dilakukan jejaring dengan perangkat daerah di masing-masing wilayah serta melakukan kolaborasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor,” terangnya. 

Sejak diluncurkan pada November 2018, lanjutnya, Home Care telah melayani 1.539 orang dan 431 orang dilanjutkan dengan pembinaan. Data ini meningkat dibanding tahun 2017 sebesar 240 orang. Dari warga yang dilakukan pembinaan mengalami peningkatan status kesehatan menjadi Keluarga Mandiri (KM) IV sebesar 67,5 persen. Ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan capaian KM IV tahun 2017 sebesar 31 persen. 

“Pengembangan program Home Care selanjutnya adalah lebih diperluas dengan penambahan sumber daya manusia sebanyak 33 orang, sehingga satu kelurahan dibina oleh satu tenaga Home Care, sesuai dengan jumlah kelurahan di Kota Sukabumi. Dengan demikian diharapkan pelayanan dapat lebih optimal,” jelasnya.

Program layanan ini sejalan dengan amanat pemerintah melalui Permenkes No. 19/2016 pasal 27 ayat 3 dimana setiap kab/kota hendaknya dapat membentuk Public Servis Center (PSC). Maka dari itu, inovasi Home Care sangat dimungkinkan untuk dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. 

“Layanan seperti ini tentunya tidak hanya ada di Kota Sukabumi, dapat disesuaikan dengan kondisi Kab/Kota masing-masing dan kebijakan kepala daerah setempat. Misalnya Kota Bandung memiliki PSC 119 Layad Rawad,” imbuhnya. 

Fahmi berharap, ke depan PPNI tumbuh semakin kokoh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya dengan meningkatkan kualitas perawat agar memiliki standarisasi minimal yang sama dan menjadi perawat unggulan.(p/ab)