Hilangkan Mitos Mie Mengandung Lilin, DWP Balai Gakkum Sulawesi Kunjungi PT. Indofood Makassar

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Makassar--Dharma Wanita Persatuan (DWP) lingkungan Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sulawesi mengadakan kunjungan ke PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk  Divisi Noodle-Pabrik, di Jalan Kima 10 Makassar.  Kamis, 10 Oktober 2019.

Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan yang Edukasi dilakukan oleh Ibu-ibu Dharma Wanita BPPLHK Wilayah Sulawesi. Kelompok DWP-BPPLHK Wilayah Sulawesi yang diketuai Serly Veriawaty Kurniawan istri Kepala Balai Gakkum Sulawesi ini begitu antusias mengikuti tiap detail kegiatan yang disajikan oleh Miswanto, Branch Human Resources Managerdari pihak PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle Makassar.

Kemudian Mustamin, Industrial Relation and Public Relation Supervisor dan Anshar Aswadi, SHE SPV mulai dari pembahasan tentang sejarah perusahaan sampai dengan melakukan kunjungan proses pembuatan Indofood.

Diketahui, PT Indofood ini merupakan pabrik pangan terbesar di Indonesia. Pabrik ini memproduksi berbagai macam produk seperti mie instan kemasan yang dapat langsung dimakan. Selain itu, ada produk air minum mineral kemasan botol, gelas dan Galon.

Sherly Veriawaty selaku ketua DWP Balai Gakkum Wilayah Sulawesi, menyampaikan sambutan mengawali pembukaan acara. Istri Kepala Balai Gakkum ini menyampaikan terimakasih kepada pihak PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Pabrik Makassar yang telah bersedia menerima kunjungan DWP Balai Gakkum Sulawesi

Dijelaskan, Sherly bahwa kami sudah terbiasa makan mie instant, anak-anak juga makan mie," terangnya.

Selain itu tujuan kunjungan DWP Balai Gakkum Sulawesi untuk menghilangkan mitos bahwa air rebusan pertama dibuang lantaran mengandung lilin, selama ini marak, ternyata salah," ungkap Ketua DWP Gakkum Sulawesi ini.

Setelah mendapat penjelasan dari tim Indofood Makassar, mampu menghilangkan mitos tersebut. Sepulang dari sini diharapkan mitos-mitos mie mengandung lilin sudah tidak ada, dan anak-anak makan mie secara aman juga menyehatkan," tuturnya.

Khusus di Makassar PT. Indofood hanya memproduksi mie instan saja, untuk bumbu dalam kemasan dikirim dari Jawa. Keseluruhan PT. Indofood memproduksi air minum mineral, kecap, sauce botol, sambal botol dan minyak goreng Bimoli.

“Ini merupakan pengetahuan baru bagi kami, dari yang biasa hanya melihat produknya di pasaran tetapi kali ini bisa melihat langsung seperti apa saja dan produk apa saja yang dibuat langsung oleh PT. Indofood”, ujar Sherly Veriawaty Kurniawan.

"PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Pabrik Makassar ini beroperasi sejak tahun 1990. Produksinya khusus mie," jelas Miswanto, Branch Human Resources Manager (BHRM).

Lanjut Miswanto, produksinya antara lain, Indomie, Sarimi, Supermie, Popmie, Intermie, Sakura dan mie 3 ayam.

Selanjutnya, Miswanto (BHRM), Mustamin (IR dan PR SPV), Anshar Aswadi (SHE SPV), Nining Rustini (BPDQCM), Sulistyo Nugroho (PM) berkenan mengantarkan DWP Gakkum Wilayah Sulawesi meninjau langsung produksi Indomie, sembari memberikan penjelasan mulai dari pengadukan terigu, steam, proses pengukusan selanjutnya proses penggorengan hingga pengeringan, sehingga mie produk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Pabrik Makassar ini tahan lama, semua tanpa bahan pengawet.

Melihat langsung salah satu pabrik yang memproduksi bahan pangan, produk makanan olahan terbesar di Indonesia merupakan kebanggaan nasional yang sudah dikenal baik dalam negeri maupun luar negeri yaitu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Pabrik Makassar yang hanya memproduksi mie.

Kunjungan ini tentu menambah wawasan para pengurus DWP Balai Gakkum Sulawesi apalagi ini merupakan pabrik yang memproduksi bahan pangan mie terbesar di Makassar.

Usai mengitari kawasan proses produksi Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Pabrik Makassar DWP-Balai Gakkum Sulawesi yang didampingi tim CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Pabrik Makassar sangat berkesan, dikatakan Miswanto, "pandangan orang selama ini produk mie ini menggunakan bahan pengawet atau formalin seperti yang disangkakan itu tidak benar," 

"Setelah pengadukan tepung, kemudian mie digoreng dilanjutkan pengeringan sebelum dikemas, rapat agar tidak terkontaminasi," beber Miswanto lebih lanjut kepada rombongan DWP Balai Gakkum KLHK Sulawesi.

"Dalam sehari mampu memproduksi mie 16.300 pcs/buah mie. Menghabiskan terigu sebanyak 6-7 ton terigu," urai Miswanto.

"Produk kami hitungannya kartun/kardus dalam hitungan seharinya mampu menyortir produk mi 60 sampai 70 ribu karton," tegas Sulstyo Nugroho. 

Dirasa cukup menyaksikan langsung produk pengolahan hingga pengemasan mie produk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Pabrik Makassar Ibu-ibu Dharma Wanita Balai Gakkum Sulawesi ini sangat menikmati dan merasa mempunyai wawasan baru dalam hal produksi mie. 

Setelah selesai, semua yang hadir kembali ke ruang pertemuan, buat rehat sejenak. 

Sulistyo dan Nining Rustini kembali mengingatkan, "mie mengandung lilin hanya mitos, pasalnya yang menyebabkan licin dan berminyak, karena proses penggorengan sehingga terbentuk pati dari terigu terbentuk alami,"

"Kami sangat tidak merekomendasikan makan dengan memasukan air panas dalam bungkus mie, hal tersebut tidak baik buat kesehatan," kunci Sulistyo.

Kegiatan ini dimulai pukul 10.30 wita sampai pukul 12.00 siang. Namun tidak afdol tanpa ritual berswafoto pada lokasi yang memang boothnya dibuat fotogenik.(R/Rajendra)