Hadiri Halalbihalal Siberkreasi, Ini Kata Menkominfo

By Admin


nusakini.com - Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menekankan pentingnya keseimbangan semangat dan kekuatan dari seluruh elemen pendukung dalam sebuah gerakan. Hal ini ia sampaikan dalam Halalbihalal Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Rumah Dinas Menkominfo, Jakarta, Jum’at (29/06/2018).

“Namanya gerakan, harus tidak boleh ada yang kelihatan lebih menonjol. Harus seperti roda atau gir yang selalu jalan terus, karena kelemahan rantai roda itu ada di mata rantai yang paling kuat. Begitu ada yang sangat kuat, menonjol, di situlah titik kelemahannya,” tutur Menteri Rudiantara.

Menkominfo turut menyampaikan apresiasinya atas upaya berbagai pihak dalam mendorong peningkatan literasi digital melalui GNLD Siberkreasi. “Saya senangnya kita tidak beda-bedakan, apakah dari pemerintah, NGO, komunitas. Kita punya tujuan yang sama, sama-sama untuk meningkatkan literasi digital, membuat siapapun masyarakat Indonesia mampu memilah dan memilih,” katanya.

Senada dengan Menkominfo, Ketua Umum GNLD Siberkreasi Dedy Permadi menjelaskan meski Siberkreasi berfungsi sebagai wadah literasi digital, kekuatan gerakan tetap berada pada komunitas pendukung. “Gerakan Nasional Siberkreasi ini adalah wadah, namun kekuatannya tetap ada di komunitas Bapak/Ibu sekalian,” tegas Dedy.

Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi berangkat dari kegelisahan berbagai elemen masyarakat terhadap besarnya ancaman potensi bahaya penyebaran konten negatif di dunia maya seperti hoaks, cyber bullying, hate speech, dan radikalisme online.

Upaya penanggulangan dilakukan di dengan cara menyosialisasikan literasi digital ke berbagai sektor terutama Pendidikan, salah satunya dengan mendorong dimasukkannya materi literasi digital ke dalam kurikulum formal. Gerakan ini juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi menyebarkan konten positif melalui internet dan lebih produktif di dunia digital.

Dedy turut memaparkan capaian Siberkreasi sejak dirilis pada September 2017 lalu. “Sampai hari ini kita baru berusia 8 bulan, tapi hingga 8 bulan sudah bisa jangkau 83 ribu peserta workshop literasi digital,” jelasnya.

Hingga Juni 2018 ini, program literasi digital dari Siberkreasi telah menjangkau 167 lokasi di seluruh Indonesia, di antaranya Kota Aceh, Padang, Lampung, Bangka Belitung, Cirebon, Bandung, Pekalongan, Madiun, Solo, Samarinda, Berau, Palu, Mataram, Kupang, Halmahera, hingga Jayapura dan Manokwari. (p/ma)