nusakini - Palangkaraya - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali meresmikan sumur bor untuk dua daerah sulit air bersih di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kedua wilayah sulit air bersih tersebut yaitu Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya; dan Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kota Palangkaraya.

Serah terima bantuan dari Pemerintah tersebut dilakukan oleh Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian ESDM, Yuli Rachwati kepada Walikota Palangkaraya yang diwakili oleh Asisten Sekretariat Daerah III Kandarani, di lokasi Sumur Bor Pasar Kahayan, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Rabu (12/12). 

Yuli mengungkapkan dalam sambutannya bahwa pada tahun 2018 ini di Kota Palangkaraya telah dibangun 2 (dua) titik sumur bor yaitu di Pasar Kahayan dan di daerah Kelurahan Kalampangan dengan masing-masing debit lebih kurang 1,7 liter/detik. 

"Satu unit penapungan air mampu memuat 5.000 liter dan bisa melayani kurang lebih 2.400 jiwa serta dilengkapi dengan generator berikut dengan rumah gensetnya," ungkap Yuli. 

"Untuk tahun 2019, Pemerintah Kota Palangkaraya mengajukan sekitar 10 titik yang akan disesuaikan dengan anggaran yang ada, karena sumur bor ini menggunakan dana APBN, oleh karena itu saya meminta kepada masyarakat dan pihak kelurahan/pengelola bisa merawat, menjaga termasuk pengaturan pengelolanya" jelas Yuli. 

Kementerian ESDM dalam hal ini Badan Geologi sudah membangun sumur bor di 33 provinsi dan 312 kabupaten. Untuk Kota Palangkaraya sendiri telah berhasil dibangun 1 unit sumur bor pada tahun 2017 yang berlokasi di Kelurahan Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya. 

Salah satu tugas dan fungsi Badan Geologi, Kementerian ESDM di bidang air tanah adalah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, yaitu penyediaan sarana air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di daerah sulit air di seluruh wilayah Indonesia. 

"Sampai dengan triwulan III tahun 2018, Badan Geologi, Kementerian ESDM telah berhasil membangun sebanyak 1.908 unit sumur bor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 120 juta m3/tahun, yang dapat melayani kurang lebih 5,5 juta jiwa" ujar Yuli. 

Pada kesempatan tersebut, Kandarani menyampaikan rasa terima kasihnya atas pembangunan sumur bor di daerah sulit air di Kota Palangkaraya tersebut. "Pemkot Palangkaraya mengapresiasi Kementerian ESDM yang telah memberikan bantuan berupa sumur bor bagi masyarakat Kota Palangkaraya, khususnya bagi warga yang ada di kawasan Pasar Kahayan serta Kelurahan Palangka Raya. sebelumnyaa kami sulit air bersih, sekarang atas bantuan Pemerintah Pusat tidak lagi kesulitan air. Semoga bisa ditambah lagi untuk tahun-tahun yang akan datang," ungkap Kandarani. 

"Adanya bantuan sumur bor ini diharapkan masyarakat dapat menjaga, merawat serta bertanggungjawab, sebagaimana tujuan dari peruntukan sarana dan prasarana tersebut", pesannya kepada warga yang hadir. 

Kandarani berharap, sumur ini berguna bagi kebutuhan air warga dan juga untuk pemadam kebakaran di komplek ini, termasuk pengambilan air bagi daerah-daerah sekitarnya apabila terjadi kebakaran. "Fasilitas ini mesti betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pemenuhan air bersih di Kota Palangkaraya" pungkasnya. (p/ma)