Gempita Gorontalo Dorong Industrialisasi Pertanian

By Admin


nusakini.com - Gorontalo - Industrialisasi Pertanian adalah agenda mendesak bagi Gorontalo untuk memastikan seluruh produksi komoditi pangan lokal terserap oleh pasar untuk kemudian diolah ke bahan baku atau bahkan bahan jadi. Selain harga akan stabil disegala musim, sejumlah nilai pun akan merangsang peningkatan pendapatan Petani.

Hal ini disampaikan Dahlan Usman Korwil Gempita Gorontalo dalam 'Rembuk Warga Tani' (Senin, 03/09/18) yang dihadiri oleh camat, Ketua KTNA Boliyohuto, kades dan aparat desa Bandung Rejo serta para Tokoh Masyarakat, Ketua & Pengurus Karang Taruna, Mahasiswa serta jajaran Tim Kerja GEMPITA Gorontalo. 

"Arahan Presiden Jokowi untuk membentuk pendampingan bagi petani agar petani tidak dibiarkan berjalan sendiri-sendiri dengan membangun Industrialisasi Pertanian. Ini sama halnya membentuk Pusat kesejahteraan di semua daerah," kata Dahlan usman, dalam siaran persnya, Senin (03/09/2018)

Gerakan Gempita ini sendiri merupakan implementasi arahan Presiden Jokowi dengan membentuk Korporasi Pertanian yang merupakan solusi untuk menjawab terjadinya penurunan rumah tangga petani. Berdasarkan data BPS, di 2003, terdapat 31 juta rumah tangga petani. Namun di 2013 turun menjadi 26 juta rumah tangga petani.

"Karena itu, dengan adanya Gerakan Gempita sebagai Katalisator terbangunnya Industrialisasi di setiap desa di gorontalo, kami berharap benar-benar keberadaan kaum muda dapat dengan mudah meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan petani berbasis Industri pertanian ," ujar dia.

Untuk mewujudkan ini, Dahlan usman menegaskan korporasi petani mampu bermitra dengan sumber-sumber permodalan, informasi pasar, dan bermitra dengan jaminan asuransi. 

Inilah menjadi tantangan pemuda tani yang tergabung dalam Gempita sehingga membangun pertanian yang meningkatkan nilai tambah, melindungi dan menyejahterakan petani.

"Karena itu, Industrialisasi pertanian harus dioptimalkan dan difasilitasi pemerintah sampai ke pengawalan. sebab Dengan Industri ini, pertanian menjadi idolanya generasi muda dan sekaligus akan menyedot puluhan ribu tenaga kerja ," tuturnya.

Dahlan menambahkan Gempita merupakan wadah untuk menampung profesionalitas kelompok muda untuk berkontribusi ke pertanian, menerapkan pola pengelolaan pertanian yang efektif dan hasil secara optimal. Faktor SDM, manajerial, jaringan yang dimiliki pemuda yang mengelola pertanian berdampak bangkitnya sektor pertanian.

"Jika pemuda tani bergerak dan sekaligus mampu menjadi pelaku Industri, Pertanian Gorontalo akan maju dan mensejahterahkan rakyat," ungkapnya.

Dahlan juga mengungkapkan, melalui rembuk ini, diharapkan berperan sebagai pelayannya kelompok tani. Karena itu, membangun sendiri industri benih, industri pupuk, aplikasi-aplikasi peralatan modern, pengolahan pasca panen modern hingga pemasaran.

"Dengan konsep ini, petani tidak akan jalan sendiri-sendiri. Selain ada penyuluh, petani juga dikawal oleh pemuda tani. Intinya keterlibatan pemuda tani untuk tumbuh kembangkan Industri pertanian," pungkasnya. (p/al)