Gaya Hidup dan Minuman Sehat, Black Coffe Diprediksi Jadi Tren Kopi 2026

By Admin


nusakini.com, Pekanbaru - Kopi selalu menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat modern, dan tren minum kopi terus berubah mengikuti perkembangan preferensi konsumen.

Menurut prediksi para ahli, black coffee atau kopi hitam tanpa gula akan menjadi sorotan utama pada tahun 2026 mendatang. Kopi jenis ini dipilih karena semakin banyak penikmat kopi yang peduli dengan kesehatan, sekaligus mencari pengalaman rasa kopi yang lebih murni dan autentik.

Roni Suprianto, Owner Kopi Nganu di Pekanbaru yang juga seorang praktisi roastery mengatakan bahwa pergeseran tren ini dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.

“Tren kopi tetap bakal naik, tidak bisa melihat ujungnya akan seperti apa, cuma bakal lebih ke black coffee. Karena bagi sebagaian masyarakat yang sadar akan gaya hidup sehat, ditambah tren olahraga yang tinggi, mendorong mereka beralih ke kopi hitam yang minim tambahan gula atau krim. Fenomena ini mirip dengan masa pandemi, ketika konsumsi air putih dan kopi tanpa gula meningkat secara signifikan,” kata Roni, Jumat (19/12/2025).

Popularitas kopi hitam tidak lepas dari beberapa faktor utama. Menurut Roni, gaya hidup, media sosial, serta lingkungan sosial berperan besar dalam membentuk minat masyarakat. 

“Setiap orang memiliki pengalaman berbeda dalam mengenal kopi, ada yang pertama kali tertarik melalui media sosial, ada pula yang dipengaruhi oleh teman dan komunitas di sekitar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tren kopi bukan sekadar soal rasa, tetapi juga pengalaman sosial dan estetika,” ungkapnya.

Selain faktor gaya hidup, kopi hitam juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan jika dikonsumsi tanpa gula atau susu tambahan. Ia menjelaskan kopi hitam memiliki manfaat seperti menurunkan berat badan, memperbaiki suasana hati, mengurangi stress, meningkatkan daya ingat dan menjaga kesehatan jantung dan hati.

Dalam kesempatan tersebut, ia merasa prediksi tren kopi hitam pada 2026 mendatang, mencerminkan pergeseran konsumen yang semakin peduli kesehatan namun tetap ingin menikmati cita rasa kopi yang otentik. 

“Black coffee memungkinkan penikmat kopi merasakan aroma dan rasa biji kopi asli, tanpa gangguan gula atau krim yang mengubah karakter aslinya,” terang Roni.

Selain itu, tren ini juga mendorong inovasi di industri kopi, mulai dari metode seduh manual hingga kualitas biji kopi spesialti. Para barista dan roaster kini fokus memberikan pengalaman kopi yang lebih personal, mulai dari aroma, rasa, hingga tekstur minuman. Fenomena ini menciptakan komunitas pecinta kopi yang lebih menghargai keaslian rasa.

Selain itu, peralihan ke black coffee juga selaras dengan tren global menuju pola hidup sehat. Masyarakat semakin peduli pada asupan gula dan kalori, serta efek minuman terhadap kesehatan jangka panjang. Tren ini bukan sekadar gaya-gayaan, melainkan refleksi dari perilaku konsumen yang lebih cerdas dalam memilih minuman harian.

“Dengan segala manfaat dan cita rasanya, black coffee diprediksi tidak hanya menjadi tren sesaat, tetapi berpotensi bertahan lama sebagai minuman favorit generasi masa depan. Kesadaran akan kesehatan, dikombinasikan dengan pengalaman menikmati kopi autentik, membuat kopi hitam menjadi pilihan ideal bagi siapa pun yang ingin hidup sehat sambil tetap menikmati kenikmatan kopi,” jelasnya. 

Sementara itu, Yogi Ardian Handika salah seorang penikmat kopi hitam mengaku kopi ini dapat menjadi bagian dari rutinitas olahraga, khususnya lari, yang kini tengah menjadi tren positif di kalangan anak muda.

“Saya suka olahraga, seperti lari yang udah saya mulai sejak tahun 2023. Lari bisa menjadi pintu masuk untuk lebih peduli terhadap gaya hidup sehat,” ujar Yogi.

Ia merasa, bahwa kandungan kafein dalam kopi bisa memberikan boost energi yang membantu tubuh lebih siap saat mulai berlari. Kopi setelah lari berguna untuk membantu proses pemulihan dan mencegah kelelahan berkepanjangan. Jadi tetap bermanfaat, hanya efeknya berbeda. 

“Jujur saya merasa kopi ini memberikan energi di tubuh saya saat mulai berlari, ya lari terasa lebih ringan dan saya tidak mudah capek,” tandasnya. (*)