Gandeng APSC, Kementerian PANRB Tingkatkan Kompetensi Pimpinan

By Admin

nusakini.com--Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi menyelenggarakan Leadership and People Management Program. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan mengelola bawahan, serta memberikan wawasan kepemimpinan dikaitkan dengan kondisi saat ini. 

Melalui langkah tersebut, diharapkan Kementerian PANRB bisa menjadi role model dalam implementasi sistem merit sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal itu mendesak dilakukan mengingat tantangan dalam pelaksaan tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang Aparatur Sipil Negara semakin berat dan kompleks. 

Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji mengatakan, dalam Leadership and People Management Program ini dilakukan peningkatan kapasitas kepemimpinan Eselon II dan III. “Tujuannya agar para pejabat ini memiliki kapasitas yang semakin baik,” ujarnya dalam pembukaan Leadership and People Management Program, Diklat Analis Jabatan, dan Program Penerapan Sistem Merit di Kementerian PANRB, kemarin.

Peningkatan kapasitas itu dapat dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang berasal dari diri peserta sendiri, pengalaman/kasus yang khas terjadi pada birokrasi di Indonesia. Selain itu, juga bisa dari lesson learn birokrasi di Australia sebagai negara sahabat guna memperluas cakrawala para peserta program. 

Atmaji menjelaskan bahwa pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan kepemimpinan dikaitkan dengan kondisi saat ini, serta bagaimana para pemimpin dapat mengelola sumber daya manusia yang ada dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian tercipta suasana kerja yang baik dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas, pencapaian target, dan memenuhi amanah serta tanggungjawab yang dibebankan. 

Dalam diklat ini diikuti oleh 56 peserta, terdiri dari 20 pejabat eselon III di lingkungan Kementerian PANRB, pesertanya berasal dari Kementerian PANRB, 2 pejabat eselon II dari Kementerian PPN/Bappenas, 4 pejabat eselon II Lembaga Administrasi Negara (LAN), 4 pejabat eselon II BPKP, dua pejabat eselon II BKN, serta dua pejabat eselon II ANRI. Diklat ini fokus pada empat topik utama pembelajaran yakni, Business Focus, Leadership Skills, Conflict Management, dan Persuasion & Influencing Skills. 

Deborah Meehan dari Australian Public Service Commission (APSC) mengungkapkan, pihaknya memiliki tim kecil internasional yang bekerjasama dengan organisasi di negara yang menjadi mitra. Melalui tim tersebut pihaknya berbagi informasi untuk belajar satu dengan yang lain, seperti melalui lokakarya yang saat ini diselenggarakan. 

APSC meminta pimpinan aparatur negara untuk mempertahankan nilai, menyadari perubahan serta mengantisipasi dampak dari perubahan tersebut. Tidak kalah pentingnya ialah merekrut staf yang tepat dan memberdayakan mereka, agar dapat mengambil resiko dan bertanggung jawab atas resiko yang diambil. “Pemimpin harus selalu tanggap terhadap perubahan dan mengantisipasi dampak dari perubahan tersebut. Pemimpin juga harus dapat memandu dan menavigasi melaui faktor yang terkait dengan hukum peraturan, ekonomi, sosial, teknologi, dan lingkungan, yang berdampak pada organisasi,” ujarnya. 

Deborah berharap melalui program yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2 minggu, para peserta banyak mendapat wawasan agar dapat diterapkan dalam organisasi masing masing. Pelaksanaan diklat dibagi menjadi tiga gelombang, yakni 20 – 21 November, 22 – 23 November dan 27 - 30 November. (p/ab)