Gaet Investor, KJRI Penang Promosikan Layanan Investasi 3 Jam

By Admin

nusakini.com--KJRI Penang bekerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar Indonesia-Penang Investment Forum and Business Matching di G Hotel, Penang, Rabu (17/5) lalu.

Forum bertujuan memberikan informasi terkini mengenai kebijakan investasi dan potensi investasi di Indonesia dan membantu pengusaha nasional Indonesia menjalin usaha dengan pelaku bisnis Malaysia. 

Konjen RI Penang mengatakan hubungan ekonomi dengan Malaysia sebagai Investor terbesar ke-8 di Indonesia dengan nilai US$1.11 Miliar pada tahun 2016, sangat penting.  

Ia paparkan upaya sungguh-sungguh dari pemerintah RI untuk memajukan investasi. Diantaranya penguatan infrastruktur, perbaikan peraturan dan perbaikan kualitas pelayanan investasi. Pemerintah juga telah menghapus 3000 Peraturan Daerah yang berpotensi menghambat proses investasi.  

Upaya tersebut, jelas Konjen, telah membuahkan hasil berupa perbaikan signifikan dalam kemudahan investasi Indonesia. Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara yang melakukan perbaikan signifkan dalam investasi. Selain itu, tahun ini, peringkat Indonesia menurut Bank Dunia dalam hal kemudahan berbisnis meningkat dari 129 (2014) menjadi 91 (2017). 

Upaya Pemerintah RI itu memperoleh apresiasi dari Vice Chief Minister I Pulau Pinang, YB Dato' Haji Rashid bin Hasnon. Hadir dalam forum tersebut, ia mengatakan Indonesia sebagai negara yang stabil dan kondusif dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.  

Dalam sejarahnya, hubungan ekonomi Malaysia-Indonesia, khususnya Medan-Penang sudah terjalin dengan erat. Pihaknya berharap penyelenggaraan Investment Forum ini dapat lebih memberikan keuntungan bagi kedua negara.  

Saat ini, Penang sedang membangun sektor infrastruktur khususnya pembangunan LRT dan MRT serta pengembangan wilayah industi Batu Kawan, selain Bayan Lepas. Pemerintah Penang ingin belajar pengembangan bisnis spa, serta makanan halal dari Indonesia. 

Apresiasi juga datang dari Vice Chairman FMM Cabang Pulau Pinang Jimmy Ong yang menilai forum yang digelar KJRI Penang dan BKPM ini sangat penting bagi para usahawan. Terlebih sebagian anggota FMM sekarang ini sedang dalam proses untuk melakukan investasi di Indonesia. Banyak pula diantaranya sudah menanamkan modalnya di daerah-daerah di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Direktur Pemberdayaan Usaha, Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempromosikan layanan perizinan satu pintu selama 3 jam sebagai salah satu upaya serius dari Presiden RI Joko Widodo.

Hal ini dilakukan untuk perbaikan kemudahan-kemudahan berinvestasi, perbaikan infrastruktur, peningkatan daya saing, perubahan orientasi layanan investasi. 

Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah telah memberikan hasil yang positif antara lain berkurangnya prosedur, waktu, biaya dalam memulai usaha, mendaftarkan property, ijin konstruksi, pembayaran pajak dan lain-lain. 

Wakil Direktur Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC), Eko Wijanarko menambahkan bahwa sebanyak 50 perusahaan telah menggunakan layanan investasi 3 jam, dimana 20 diantaranya berasal dari Perusahaan Malaysia yang menanamkan modalnya senilai US$ 20 Miliar. 

Di forum ini, KJRI juga mempromosikan potensi invetasi di Sabang, Batam. Tidak lupa, dipromosikan pula Danau Toba sebagai salah satu dari 10 Destinasi Wisata Bali Baru. 

Indonesia mengundang investasi dari para investor industri pariwisata Penang mengingat telah dibangunannya Bandara Silangit di Danau Toba dan pada September 2017 akan menjadi Bandara Internasional. Diharapkan dalam waktu dekat segera dibuka penerbangan langsung Silangit-Peneng.  

Hal ini akan mempersingkat waktu tempuh Medan-Danau Toba yang tadinya harus ditempuh melalui jalan darat selama 5 jam menjadi hanya 1 jam. Presentasi investasi terakhir disampaikan oleh perwakilan dari PT Jati Unggul sebagai perusahaan perkapalan, konstruksi dan akomodasi. 

Indonesia-Penang Investment Forum and Business Matching dihadiri oleh sekitar 130 pengusaha Indonesia dan Malaysia. Tampak hadir, para calon usahawan dan calon investor di Pulau Pinang, utamanya yang tergabung dalam Federasi Manufacturer Malaysia (FMM) Penang Branch dan perwakilan asosiasi bisnis yang ada di Pulau Pinang serta beberapa perusahaan yang sedang pengajuan ijin dan akan segera mengajukan ijin investasi ke Indonesia.(p/ab)