Fundamental Ekonomi Indonesia Relatif Kuat

By Admin

nusakini.com--Fundamental ekonomi Indonesia relatif kuat dan sehat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjabarkan beberapa buktinya, saat ditemui wartawan di kediaman dinasnya akhir pekan lalu.

  Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik. Kedua, meski ada sedikit banyak kenaikan harga di bulan November, namun inflasi masih di kisaran 3%. Ketiga, kredit yang melambat dengan kenaikan 6-6,5% di beberapa bulan lalu, pada bulan Oktober kenaikan tersebut tembus sekitar 7,2-7,3%. 

  Sementara terkait neraca pembayaran, Darmin menjelaskan memang ekspor dan impor belum pulih, namun defisit transaksi berjalan turun dibandingkan GDP. Selain itu, walaupun terjadi gonjang-ganjing di pasar global, total neraca pembayaran Indonesia surplus. “Jika total neraca pembayaran surplus, itu artinya cadangan devisa kita naik,” ungkapnya. 

  Tekanan di pasar internasional seperti adanya Brexit dan terpilihnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga tidak banyak memberi pengaruh terhadap ekonomi Indonesia. Sehingga meski rupiah terdepresiasi akhir-akhir ini, menurut Darmin itu tidak termasuk besar dibanding negara-negara lain. Jika dibandingkan year-to-date, kurs rupiah juga tidak melemah, melainkan menguat. 

  “Sebenarnya kalau fundamental kita tidak kuat, dampak tekanan global itu mestinya besar terhadap kita, karena asing di surat berharga kita itu banyak. Tapi faktanya tidak, fundamental ekonomi kita sehat,” tegasnya. (p/ab)