nusakini.com-Bali-Pertemuan pertama Friends of Creative Economy (FCE) yang digelar di Nusa Dua, Bali pada hari ini menandai dimulainya rangkaian World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018. 

FCE diperkenalkan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, dalam Preparatory Meeting WCCE ke-II pada Mei 2018. FCE merupakan inisiatif pengelompokan informal yang terdiri dari para penta-helix ekonomi kreatif yakni pemerintah, badan-badan PBB & organisasi internasional, sektor swasta, akademisi serta pemangku kepentingan terkait industri ekonomi kreatif. 

• Dubes Fadjroel Mengisi Kuliah Umum dan Meresmikan Indonesian Corner di Universitas Kazguu Kazakhstan
• Menlu RI Lantik Konsul Jenderal RI dan Pimpinan Tinggi Pratama
• Pertemuan Bilateral Menlu RI - Menlu RRT
• Pertemuan Bilateral Menlu RI - Menlu Afrika Selatan
• Indonesia - India Pharmaceutical and Health Business Forum

Pada sesi pembukaan, Febrian A. Ruddyard, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri dan ​​Ricky J. Pesik, Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia menggarisbawahi sifat inklusif ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi dalam mengurangi beberapa tantangan global utama, seperti pengangguran kaum muda, ketidaksetaraan gender dan pengentasan kemiskinan. Dengan demikian ekonomi kreatif telah menjadi mesin pertumbuhan di banyak negara, 

Pertemuan pertama FCE dipimpin oleh Deputi Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Endah W. Sulistiani, serta dihadiri oleh sekitar 300 partisipan dari penta-helix ekonomi kreatif. 

Para partisipan bertukar gagasan tentang pengembangan ekonomi kreatif dunia, antara lain mengenai aspek kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem dan pembiayaan dalam industri ekonomi kreatif. 

Diskusi mengenai ekonomi kreatif dunia dinilai tepat waktu, karena saat ini dunia berada dalam volatilitas ekonomi global. Sektor ekonomi kreatif dinilai "tahan krisis", bahkan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan selama krisis ekonomi global. Menurut data yang dimiliki United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), selama periode 2003-2015, produk kreatif dunia tumbuh 7,34 persen. 

Dalam pertemuan pertama FCE, para partisipan berdiskusi secara substantif dan menunjukan semangat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kreatif di tingkat global. Selain itu, para partisipan mendiskusikan rancangan outcome documents WCCE 2018 yang diharapkan dapat diadopsi pada pertemuan tingkat menteri di hari berikutnya.(p/ab)