Ekspor Pertanian Semakin Naik

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali melepas ekspor komoditas pertanian. Kali ini ekspor bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Selasa, 7 Agustus 2019. Sejumlah komoditas dengan total 10.500 ton tersebut jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni Rp 1,1 triliun. 

Salah satu komoditas yang dilepas resmi tersebut adalah kapas, dengan tujuan Argentina. Amran menjelaskan bahwa ini merupakan tindak lanjut kunjungannya ke Argentina beberapa waktu lalu.

"Dua minggu lalu kami ke Argentina dan diterima langsung oleh Presiden Argentina. Di situ kami melakukan pembicaraan khusus agar produk-produk unggulan Indonesia bisa diterima oleh Negara Latin tersebut. Dan salah satu hasil nyata lobi tersebut adalah ekspor kapas ini," papar Amran dengan senyum ceria.

Selain kapas, komoditas lain yang diekspor kali ini di antaranya asinan salak, bubuk coklat, gaharu dan teh. Tujuan ekspornya juga bervariasi, di antaranya ke Vietnam, Saudi Arabia, Rusia, Amerika Serikat, dan tentu saja Argentina yang telah disebutkan di atas.

Amran berkomitmen akan terus meningkatkan ekspor Indonesia ke berbagai negara. Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, ekspor Indonesia menunjukkan tren positif. Pada 2013, total ekspor komoditas pertanian Indonesia bernilai lebih dari 33 juta ton. Dan ini meningkat setiap tahun. Pada 2018, totalnya adalah 42,5 juta ton. "Untuk 2019, kita targetkan ekspor minimal 45 juta ton," tegas Amran.

Amran menambahkan bahwa dalam rangka menjaga kinerja positif ekspor sektor pertanian, dukungan sumber daya manusia sangat dibutuhkan. Ia menggarisbawahi pentingnya integritas pegawai dalam melayani petani dan eksportir. Integritas dalam pelayanan sangat diutamakan. "Dan ini merupakan implementasi dari revolusi mental yang digagas pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla," ujarnya.

Menurut Amran, penanaman integritas berlaku di semua lini jajaran dan direksi Kementerian Pertanian, termasuk para pegawai yang bersentuhan langsung dengan layanan masyarakat. Dia berharap, pola ini bisa terus membawa dampak positif pada meningkatnya nilai ekspor dan investasi pertanian Indonesia. (Tami)