Eksplorasi Hidrokarbon Era Mesozoikum Alternatif Terobosan Yang Menarik

By Admin

nusakini.com-- Untuk menambah jumlah cadangan terbukti negara kita, maka eksplorasi hidrokarbon mutlak diperlukan. Jika dikaji lebih lanjut maka kebanyakan temuan di Indonesia Bagian Barat berasal dari petroleum system yang terdapat pada cekungan Era Kenozolkum (sering disebut sebagai cekungan Tersier), sedangkan kemungkinannya pada Era Mesozoikum yang berumur lebih tua masih belum banyak dipelajari. Demikian disampaikan Anggota Dewan Energi Nasional, Andang Bachtiar dalam Acara Focus Group Discussion (FGD) Konsorsium Riset Migas Kelautan di Universitas Indonesia, Rabu (7/9). 

Andang mengatakan, bersamaan dengan ditemukannya beberapa bukti lapangan seperti adanya reservoir karbonat berumur Cretaceous pada sumur PDM-4 (Pertamina EP) di Bekasi, rembesan minyak berumur Mesozoik di Lapangan Sepanjang (EMP Kangean) dan adanya pre- tertiary black shale pada sumur EMP di Lapangan Gebang (North Sumatera Basin) menunjukkan bahwa kajian tentang keberadaan hidrokarbon Mesozoikum di Indonesia Bagian Barat menjadi salah satu alternatif terobosan yang menarik. 

Oleh karena itu, survei eksplorasi pada Era Mesozoikum sangat mendesak untuk ditindaklanjuti. Survei untuk eksplorasi Mesozoik di wilayah Indonesia dapat dilakukan secara cepat karena berada di offshore. Selain itu, survei tersebut juga sejalan dengan kegiatan eksplorasi biogenic gas yang memiliki nilai ekonomis karena terdapat pada target yang lebih dangkal, lanjut Andang. 

Direktur Pengembangan Usaha PT Elnusa Tbk, Budhi N. Pangaribuan mengatakan, suatu terobosan eksplorasi migas merupakan suatu keniscayaan dalam menyikapi berkurangnya lifting migas nasional dan minimnya temuan cadangan migas baru. Indonesia memiliki kapasitas untuk melakukan survei seismik laut, baik dari institusi pemerintah maupun swasta nasional. Masing-masing mempunyai kapabilitasnya dan siap untuk mendukung program Konsorsium. “Bila eksplorasi hidrokarbon era Mesozoikum ini dapat terwujud dalam waktu singkat dengan memanfaatkan sebesar-besarnya aset-aset nasional, maka akan menjadi catatan tersendiri bahwa bangsa ini mampu untuk menyelesaikan masalah ketahanan energi nasionalnya secara mandiri,” ujar Budhi. (p/ab)