Dukung Literasi, Pekerja Pertamina Ajar Ratusan Siswa SD di Maros

By Admin

nusakini.com--Puluhan pekerja PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII Sulawesi kembali menyebarkan semangat positif bagi anak-anak Sekolah Dasar. Selama satu hari, para pekerja mengajar, meluangkan waktu untuk berpartisipasi dan berinteraksi langsung dengan dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar sebagai wujud konkrit keterlibatan pekerja dalam kegiatan sosial (employee volunteerism).  

Kegiatan mengajar ini merupakan tahun ke- tiga yang dikemas melalui program ‘Pertamina Energi Negeri (PEN) 3’. Pada pelaksanaan PEN ke-3 ini para pekerja Pertamina MOR VII Sulawesi mengajar di 2 lokasi Sekolah Dasar yakni SD Negeri 222 Inpres dan SD Negeri 35 Pao-pao, Mandai, Maros, Sulawesi Selatan, Senin (27/08).  

Dengan melibatkan 55 pekerja, para relawan pengajar ini tidak hanya berasal dari Kantor MOR VII Makassar, namun juga para pekerja dari TBBM, Depot LPG serta DPPU di wilayah se-Sulawesi dan daerah lainnya dari berbagai tingkat jabatan.  

“Kegiatan PEN ke-3 kali ini serentak dilakukan secara nasional di 17 lokasi wilayah kerja Pertamina, yakni di Aceh, Medan, Palembang, Plaju, Dumai, Prabumulih, Plaju, Jakarta, Balongan (Indramayu), Cilacap, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Tanjung, Makassar (Maros), Jayapura dan Kasim,” jelas Unit Manager Communication & CSR, M. Roby Hervindo. 

Roby menjelaskan, sebagai agenda tahunan yang diinisiasi pekerja Pertamina, PEN ke-3 kali ini melibatkan 1.435 relawan pekerja se-Indonesia, dengan jumlah yang naik hampir tiga kali lipat lebih besar dari tahun sebelumnya. Program PEN ini pertama kali dilaksanakan pada Februari 2016 dan tahun kedua dilaksanakan pada 8 Mei 2017 lalu.  

“Di Makassar sendiri jumlah keterlibatan pekerja yang turut serta dalam PEN ke-3 ini naik 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meningkatnya jumlah keterlibatan para pekerja ini, menunjukkan antusiasme mereka dalam mewujudkan budaya kerelawanan (voluntary) di luar aktivitas pekerjaan rutin,” kata Roby.  

Sekolah yang menjadi sasaran adalah yang berada di sekitar wilayah kerja Pertamina, dan difokuskan pada sekolah dengan latar belakang ekonomi pra-sejahtera, ataupun sekolah dengan latar kategori dibawah Sekolah Standar Nasional (SSN).  

Adapun total sekolah yang dijangkau di tahun ini sebanyak 63 Sekolah Dasar yang berada di sekitar wilayah Operasi Pertamina termasuk diantaranya SD Negeri 222 Inpres dan SD Negeri 35 Pao-pao yang berada di wilayah Ring I DPPU Pertamina Hasanuddin. 

Pertamina Energi Negeri tahun ini mengambil tema ‘Menyatukan Energi Mendukung Literasi’, sebagai bentuk kontribusi langsung kepada masyarakat untuk pengembangan aspek sikap dan perilaku serta tindakan (budaya) anak-anak usia pendidikan dasar serta peningkatan kesadaran budaya literasi sejak dini.  

“Para pengajar akan mengajak membaca, mengenalkan berbagai profesi di lingkungan Pertamina agar mereka bisa mendapatkan gambaran profesi yang lebih luas, serta menanamkan nilai-nilai budi pekerti yang disampaikan dengan cara menarik dan menyenangkan,” ungkap Roby. 

Mereka yang terlibat dalam kegiatan meliputi relawan pengajar, dokumentasi dan fasilitator tidak hanya meluangkan waktu satu hari untuk berkegiatan sosial, namun juga secara mandiri menyiapkan rencana kegiatan mengajar, perlengkapan dan biaya yang mungkin timbul dari kegiatan tersebut. 

Dalam kegiatan ini, turut diserahkan bantuan kepada masing-masing sekolah berupa sarana dan fasilitas kegiatan belajar mengajar total Rp 64 Juta dengan masing-masing senilai Rp 32 Juta untuk SD Negeri 222 Inpres dan SD Negeri 35 Pao-pao. Sebelumnya, hingga semester I 2018, Pertamina MOR VII telah merealisasikan bantuan bidang pendidikan diantaranya bantuan sarana pendidikan senilai Rp 43 Juta untuk Sekolah Terpencil Cindakko, pembangunan sarana pendidikan, sekolah non formal Natsir Eco School senilai Rp 296 Juta di Toraja, dan Sekolah Anak Percaya Diri di Makassar senilai Rp 50 Juta. 

Roby menuturkan PEN merupakan bagian dari kampanye perusahaan, yang sangat bermanfaat untuk mengajak para pekerja Pertamina bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan sebagai wujud ikut serta dalam kemajuan Pendidikan Indonesia serta menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia.  

“Kegiatan ini juga implementasi dari Program Culture & Transformation di Pertamina dalam menggerakan budaya guna mendukung peningkatan kinerja perusahaan yaitu melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Pekerja sendiri melalui Culture Change Agent (CCA),” papar Roby. 

Diharapkan kegiatan PEN ini dapat membangun kepemimpinan para Pekerja Pertamina untuk memiliki sensitifitas dan kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar, sehingga akan tumbuh empati yang dapat meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. "Selain itu juga meningkatkan kompetensi Pekerja untuk berkontribusi bagi Indonesia, melalui program perusahaan di bidang sosial,” tutup Roby. (p/ab)