nusakini.com--Secara umum seluruh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui dan sepakat atas Rancangan Undang-Undang Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (RUU RAPBN TA 2019) beserta nota keuangannya untuk dibahas dan ditindaklanjuti.  

Namun demikian, mayoritas fraksi memberikan masukan agar Pemerintah berhati-hati dengan asumsi makro RAPBN TA 2019 mengingat kondisi perekonomian global masih penuh ketidakpastian yang dapat berimbas pada perekonomian negara-negara emerging markets termasuk Indonesia. 

Pandangan dari 10 fraksi tersebut disampaikan oleh masing-masing juru bicaranya di Gedung Nusantara II, Komplek DPR-MPR, Jakarta, Selasa (28/8). 

“Kondisi global yang tidak menentu, dimana perekonomian beberapa negara-negara mengalami goncangan hebat yang mengakibatkan bergesernya kondisi-kondisi di negara lain. Kondisi tersebut mengakibatkan imbas sistemik yang memunculkan sentimen negatif terhadap nilai tukar. Imbasnya juga muncul pada negara-negara yang terkait dengan negara tersebut,” contoh juru bicara (jubir) fraksi PDI-P Esti Wijayanti. 

Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan tinggi dan meningkatkan kinerja sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi global yang tidak menentu tersebut. (p/ab)