DPR: Amal Petugas adalah Melayani Jamaah

By Admin

nusakini.com-- Anggota Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid mengingatkan bahwa amal ibadah petugas haji saat berada di Arab Saudi adalah melayani jamaah haji Indonesia dengan baik, professional, dan ikhlas. 

“Haji petugas bukan dari hajinya, tapi dari sisi pelayanan. Amal kalian bukan dari thawaf dan sa’inya, tapi dari sisi melayani jamaah haji,” demikian penegasan Sodik Mudjahid di hadapan 826 petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang mengikuti pembekalan di asrama haji Pondok Gede, Kamis (16/06) malam. 

Menurutnya, haji merupakan peristiwa di luar normal karena menyangkut jutaan orang. Ada dua karakter utama penyelenggaraan haji, yaitu: pertama, ekstra ordinary event. “Peristiwa di luar normal karena jamaah jutaan jumlahnya dan harus bergerak bersama pada tanggal 9 – 11 Dzulhijjah di medan yang belum dikenal sebelumnya,” terang Sodik. 

“Ini merupakan ladang amal bagi para petugas haji untuk melayani jamaah,” tambahnya. 

Karakter penyelenggaraan haji kedua adalah high risk management. Menurut Sodik, mengelola gaji mengandung risiko tinggi. Untuk itu, diperlukan petugas yang juga memiliki extra ordinary dalam dedikasi dan pengabdian. Terkait kedua karekateristik ini, Sodik mengakui bahwa Kemenag dari tahun ke tahun telah meningkatkan pelayanannya.  

Dalam kesempatan ini, Sodik juga memaparkan sejumlah titik kritis dalam penyelenggaraan jamaah, antara lain terkait keamanan di pemondokan, utamanya karena jamaah belum terbiasa dengan sarana prasarana hotel yang setara bintang tiga, misalnya lift, AC, dan lainnya. “Kurikulum manasik haji agar diperbaiki, tidak melulu ibadah tapi juga pengenalan sarana dan prasarana,” sarannya. 

Terkait pemilihan pemondokan, Sodik mengapresiasi perubahan paradigma tim Kemenag. Menurutnya, kebijakan Kemenag awalnya mencari hotel terdekat meski kondisinya kurang bagus. Saat ini, paradigmanya diubah, tidak apa-apa hotelnya jauh yang penting gdidukung bus salawat. 

Titik rawan lainnya, terkait dengan penggunaan layanan bus salawat, terutama di jam sibuk. Sodik berharap petugas transportasi dapat mengantisipasi kerawanan ini agar jamaah haji Indonesia tetap mendapatkan layanan terbaik.  

Sebelumnya, Sekjen Kemenag Nur Syam mengingatkan para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan dua tugas penting dalam penyelenggaraan ibadah haji, yaitu: pelayanan dan perlindungan jamaah.  

“Ada dua hal yang saya rasa sangat penting kita perhatikan terkait penyelenggaraan haji dari tahun ke tahun. Pertama adalah pelayanan jamaah haji dan kedua adalah perlindungan jamaah haji,” terangnya. 

Menurutnya, pelayanan dan perlindungan jamaah menjadi bagian penting dalam sistem Manajeman Operasioanal Penyelenggaraan Ibadah Haji. Karenanya, Nur Syam berharap petugas haji dapat menterjemahkan dua hal ini dalam pelaksanaan tugasnya, yaitu: memperjuangkan pelayanan haji secara optimal dan melindungi jamaah haji. 

“Perlindungan jamaah penting dilakukan, karena mereka berada di negara orang. Apalagi tingkat variasi jamaah luar biasa dan para petugas harus menyesuaikan pelayanan yang diberikan itu sesuai dengan tingkat kemampuan mereka,” tegasnya. (p/ab)