nusakini.com-Jakarta-Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Dr. iur Damos Dumoli Agusman, menerima kunjungan mahasiswa yang tergabung dalam ACICIS pada Kamis (16/1).

Dalam kuliah akademik bertema "Indonesia and International Law", Dirjen Damos menegaskan bahwa Indonesia adalah international law friendly state. Hal ini tampak nyata saat negosiasi sampai disepakatinya Konvensi PBB mengenai Hukum Laut tahun 1982 sampai saat ini dimana Indonesia sedang menangani berbagai isu lintas negara termasuk Laut China Selatan. 

“Paparan Dirjen Damos sangat edukatif dan fun!!!" demikian disampaikan Luke dari Universitas Western Australia. Tash dari Universitas Adelaide menyampaikan bahwa "kuliah umum Dirjen Damos membuat saya paham atas peran penting Indonesia dalam pengembangan hukum internasional dan hukum laut di dunia". Luke dan Tash adalah dua peserta dari hampir 100 mahasiswa Australia yang tergabung dalam The Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS).  

Pada sesi diskusi, berbagai isu internasional, termasuk isu Papua dan Natuna, ditanyakan mahasiswa dan dijawab satu per satu oleh Dirjen Damos. Sebelum diskusi berakhir, Dirjen Damos berpesan bahwa mahasiswa mahasiswi Australia, sebagaimana generasi muda Indonesia, adalah pemimpin di masa depan. Untuk itu, diharapkan agar mahasiswa mahasiswi Australia senantiasa menjadi sahabat baik bangsa dan rakyat Indonesia serta terus mempromosikan Indonesia di negara asalnya.  

Seusai kuliah akademik, mahasiswa mahasiswi Australia mengikuti site visit Gedung Pancasila dan Treaty Room, ruang penyimpanan perjanjian internasional yang telah disepakati Indonesia dengan negara sahabat. Mahasiswa mahasiswi ACICIS berada di Indonesia selama 6 minggu. Selama kunjungan di Indonesia, mereka dijadwalkan untuk magang di firma hukum di Jakarta dan bertemu dengan pemangku kepentingan terkait isu hukum dan pemerintahan.(p/ab)