Direktur Kajian Trisakti: Peluang Ahok Diusung PDIP Semakin Tipis, Ini Dia Analisanya

By Admin


nusakini.com - Meskipun dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi, namun menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti, Fahmi Habsyi, melalui layanan pesan, Jumat (24/6), memprediksikan peluang Basuki T Purnama alias Ahok untuk diusung PDI Perjuangan pada Pilkada DKI 2017 semakin tipis.

Fahmi mengatakan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu punya stok kader yang bisa diusung pada pilkada ibu kota negara. Misalnya, Djarot Saiful Hidayat yang kini wakil gubernur DKI, Tri Rismaharini yang menjadi wali kota Surabaya, atau Boy Sadikin yang juga putra mendiang Ali Sadikin. 

Terkait soal dukungan masyarakat, menurut Fahmi, PDIP justru bisa mendongkrak militansi kader di akar rumput, apabila nantinya mengusung calon gubernur ataupun calon wakil gubernur DKI dari internal partai PDIP. 

“Kalau pun PDIP mengusung calon gubernur dan wagub sendiri yang kredibel di mata masyarakat dan disegani oleh kader PDIP itu bisa memacu militansi akar rumput,” ujarnya. 

Lebih lanjut Fahmi menyodorkan analisanya tentang semakin kecilnya peluang Ahok untuk diusung PDIP, yaitu: 

1. Kasus reklamasi Teluk Jakarta yang ternyata memunculkan dugaan adanya aliran uang dari pihak tertentu ke relawan pendukung Ahok. 

2. Faktor Megawati yang selalu punya pertimbangan matang dan ketegasan tentang calon yang akan diusung pada pilkada-pilkada di daerah strategis termasuk DKI. Menurut Fahmi, Megawati tentu juga melihat rekam jejak, loyalitas serta ketaatan bakal calon pada ideologi PDIP. 

3. Sosok Ahok sendiri yang terkesan mengagungkan diri sendiri. Bahkan Ahok seolah malah asyik dengan relawan pendukungnya demi bisa maju di pilkada DKI melalui jalur independen. 

Menurut Fahmi, justru sekarang publik menanti apakah Ahok benar-benar bersih sementara ada kasus suap reklamasi Teluk Jakarta dan ada dugaan tentang aliran dana ke relawan pendukungnya. Sebab, kata Fahmi menambahkan, selama ini Ahok selalu mengklaim sebagai sosok bersih dan tak pernah memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi. 

“Jadi masih perlu diuji dalam skandal aliran uang Temengate yang ramai sekarang ini. Apakah Ahok mengetahui atau merestuinya," katanya. 

Yang juga patut dicatat, kata Fahmi, warga DKI menginginkan gubernur yang rendah hati tapi bisa memberikan solusi. Fahmi pun meyakini Megawati pasti bisa mengambil keputusan secara bijak. 

"Kita percayakan saja pada intuisi politik dan wisdom-nya (kebijaksanaan) Bu Mega dalam memutuskan kader PDIP yang mana yang akan dijadikan rising star (bintang bersinar, red) dalam pilgub nanti," tutupnya.(ifm/mk)