Diplomasi RI Berhasil Yakinkan Semua Anggota ASEAN untuk Bersatu

By Admin

nusakini.com-- Pertemuan ke-49 Menteri Luar Negeri ASEAN (49th ASEAN Ministerial Meeting/AMM) di Vientiane, Laos, berakhir dengan kesepakatan Joint Communique yang juga memuat pandangan bersama ASEAN terhadap perkembangan situasi di Laut Tiongkok Selatan.  

"Kesepakatan ini adalah salah satu bukti bahwa di saat sulit ASEAN dapat bersatu untuk maju demi menjaga rumah dan kepentingan bersama,” ujar Menlu RI. 

Upaya untuk mencapai kesepakatan atas Joint Communique ditempuh melalui proses yang dinamis. Selama tiga hari, Menlu RI melakukan diplomasi maraton untuk bertemu dengan para Menlu ASEAN secara terpisah guna membantu tercapainya konsensus. Indonesia juga mengambil initiatif untuk dilakukannya informal retreat sebelum dimulainya rangkaian resmi AMM sebagai upaya membangun kepercayaan antara anggota. 

Joint Communique Menlu ASEAN merupakan dokumen utama hasil AMM yang memuat pandangan dan kesepakatan Menlu ASEAN atas berbagai isu yang menjadi kepentingan negara-negara ASEAN. Di dalam Joint Communique isu yang menjadi perhatian dan kepentingan utama Indonesia yang disepakati meliputi kesepakatan penanggulangan IUU Fishing; perlindungan terhadap pekerja migran di ASEAN; merampingkan dan memperbaiki proses kerja organ-organ ASEAN; peningkatan kerja sama maritime, UMKM, trafficking in person, dan counter terrorism; komitmen menjaga wilayah Asia Tenggara bebas senjata nuklir; dukungan atas kemerdekaan Palestina; meningkatkan konektifitas ASEAN; dan kerja sama mencapai visi Masyarakat ASEAN 2025 dan Agenda PBB tahun 2030 untuk Pembangunan berkelanjutan. 

Di tengah perhatian dunia kepada ASEAN dan terhadap situasi keamanan di Asia Tenggara, Joint Communique juga menegaskan komitmen negara-negara ASEAN untuk menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, termasuk di Laut Tiongkok Selatan. Dalam kaitan ini Joint Communique juga menegaskan komitmen anggota ASEAN untuk sepenuhnya menghormati proses hukum dan diplomatik, sesuai dengan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dalam menyelesaikan tumpang tindih klaim atas teritori darat maupun laut, baik antara negara ASEAN maupun dengan negara diluar ASEAN.  

“Komitmen ASEAN dalam Joint Communique menunjukan konsistensi ASEAN untuk menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, dengan mengepankan hukum internasional,” tutur Menlu Retno. 

Atas inisiatif Indonesia, AMM juga mengeluarkan pernyataan bersama Menlu ASEAN mengenai pemeliharaan perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan. Pernyataan ini pada intinya menegaskan komitmen kuat untuk melindungi “Rumah” Asia Tenggara untuk tetap menjadi kawasan damai dan stabil. Pernyataan tersebut juga menegaskan komitmen ASEAN untuk menjaga dan mempromosikan perdamaian, keamanan dan stabilitas kawasan, serta menjunjung tinggi antara Piagam PBB, ASEAN Charter, dan the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia dalam melaksanakan hubungan antara negara.  

“Pernyataan para Menlu ASEAN menunjukan persatuan dan sentralitas ASEAN dalam menjaga rumah ASEAN ditengah perubahan dan tekanan geopolitik global,” tegas Menlu RI.   

Dalam konteks kerja sama ASEAN-Tiongkok, para Menlu negara ASEAN dan Menlu Tiongkok juga telah mengeluarkan pernyataan bersama mengenai pengimplementasian Declaration of Conduct (DOC) secara penuh dan efektif. Pernyataan tersebut menegaskan komitmen ASEAN dan Tiongkok untuk bertindak, beraktivitas dan menghormati norma dan kebiasaan yang berlaku sesuai dengan piagam PBB dan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982, yaitu kebebasan bernavigasi dan penerbangan, menggunakan jalur damai dan diplomatik dalam menyelesaikan perbedaan, menahan diri untuk melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan seperti melakukan tindakan di pulau tak berpenghuni. 

“Indonesia mencoba memberikan kontribusi dalam menjembatani perbedaan sehingga pernyataan bersama tersebut dapat disepakati,” ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. 

Rangkaian pertemuan ke-49 Menteri ASEAN diakhiri dengan pertemuan East Asian Summit tingkat Menlu dan pertemuan ASEAN Regional Forum yang melibatkan masing-masing 18 dan 27 negara. Perhatian terhadap isu perdamaian, keamanan dan stabilitas kawasan menjadi fokus pada rangakaian AMM tahun ini. Penegasan komitmen ASEAN terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan juga disampaikan melalui ASEAN Foreign Ministers’ Statement on the Occasion of the 40th Anniversary of the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC).(p/ab)