nusakini.com--Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyampaikan strategi pengelolaan sektor ESDM saat memberikan kuliah umum di Sekolah Staf Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polisi Republik Indonesia. Melalui konsep #EnergiBerkeadilan, Arcandra berharap konsep tersebut mampu memberikan sumbangsih signifikan bagi pembangunan nasional. 

"Saat ini, kami mengusung Energi Berkeadilan. Adil di sini berlaku untuk rakyat dan para investor," ujarnya  di hadapan para peserta yang didominasi oleh Komisaris Besar (Kombes), kemarin.

• Arcandra: Sektor ESDM Terus Rampingkan Regulasi
• Arcandra Cek Kesiapan Pasokan Listrik dan BBM Wilayah Kalimantan Jelang Lebaran
• Jokowi Akan Panggil Arcandra Hari Ini
• Terkait Pengganti Arcandra, Ini Jawaban Wapres JK
• Mendagri: Presiden Hanya Ingin Anak Bangsa Kembali Majukan Negeri

Ia menuturkan konsep Energi Berkeadilan yang diusung bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan diyakini mampu menutup kesenjangan (gap) antara realitas serta cita-cita implementasi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 33 atas peneglolaan sektor ESDM.  

Arcandra menyebut ada empat gap yang harus bisa diselesaikan. Pertama, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) harus diserahkan kepada putra putri bangsa. Kedua, Indonesia memiliki teknologi dalam mengelola SDA-nya. Ketiga, pendanaan lokal dalam pengelolaan SDA dan keempat, hasil pemanfaatan SDA untuk kebutuhan dalam negeri sebesar-besarnya. "Empat hal inilah yang menjadi visi kami," ujarnya.  

Ia mencontohkan keberhasilan Amerika Serikat di tahun 2014 melampui produksi minyak dan gas Arab Saudi sebagai bukti bagaimana teknologi menjadi faktor penting dalam pengelolaan ESDM. "Kuncinya adalah teknologi," tegasnya.  

Arcandra berharap pengelolaan ESDM harus bercermin pada kepentingan masa depan. "Kesalahan pengelolaan SDA sekarang akan berakibat pada anak dan cucu kita mendatang," harapnya. (p/ab)