Di Tengah Guyuran Hujan, Presiden Joko Widodo Tetap Sapa Penduduk Desa

By Admin

nusakini.com--- Hujan mengguyur deras saat Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Rabu (4/10). Namun derasnya hujan tak mengurungkan niat orang nomor 1 di Indonesia ini untuk berdialog dengan warga. Dalam waktu yang sama, Presiden Joko Widodo juga nekat untuk mengecek langsung pembangunan embung di desa setempat. 

Embung Ranca Anis, begitu warga setempat menyebutnya. Di pelataran embung berkedalaman 2,5 meter dengan luas 30x30 meter ini Presiden Joko Widodo berinteraksi langsung dengan warga. Embung yang dibangun menggunakan dana desa sebesar Rp203 juta Tahun 2017 ini mampu mengairi 60 hektar area pertanian. 

"Dalam tiga tahun ini telah dikucurkan dana desa ke daerah-daerah, ke desa-desa, sebesar Rp 127 Triliun. Yang pertama Rp20 Triliun, yang kedua Rp47 Triliun, yang ketiga Rp60 Triliun. Itu besar sekali, saya titip," ujarnya kepada warga. 

Kedatangan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Pandeglang ini untuk meninjau implementasi dana desa. Sekaligus, memastikan bahwa seluruh warga terlibat aktif mengawasi penggunaannya. Ia juga meminta seluruh kepala desa untuk berhati-hati dalam mengelola dana desa. 

"Sampai tahun ini, ada kurang lebih 900 desa yang punya masalah. Hati-hati. Kepala desanya ditangkep. Saya tidak menakut-nakuti, (ditangkap) karena menyelewengkan dana desa. Saya titip, hati-hati menggunakan dana ini," ujarnya. 

Presiden Joko Widodo menjelaskan, tahun 2015 sebagai tahun pertama dikucurkannya dana desa, masing-masing desa mendapatkan kurang lebih Rp300 juta per tahun. Selanjutnya di Tahun kedua kurang lebih Rp600 juta per tahun, kemudian sekitar Rp800 juta per tahun di tahun ketiga. 

"Hati-hati, gedeee (besar) ini. Kalau tidak memberikan peningkatan pada kesejahteraan desa, pasti ada yang salah. Pasti ada sesuatu," tegasnya. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo saat mendampingi Presiden Joko Widodo mengatakan, dalam dua tahun berjalannya dana desa, anggaran tersebut lebih banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang memang masih banyak dibutuhkan oleh desa. 

Menurutnya, infrastruktur tersebut ada yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi seperti halnya jalan, tapi ada juga yang tidak langsung memberikan pengaruh bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi melainkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti turap penahan longsor, MCK, dan sebagainya. 

"Tugas kita adalah terus meningkatkan keberhasilan dana desa ini dengan cara transparansi," ujarnya.(p/ab)