nusakini.com-Semarang – Setelah melalui proses pemberkasan pada 16-17 Januari lalu, Panitia Seleksi Daerah Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah menyiapkan berkas usulan Nomor Induk Pegawai (NIP) ke Badan Kepegawaian Negara. Diharapkan, para CPNS tersebut sudah bisa bekerja setidaknya Maret 2019 mendatang, setelah NIP keluar. 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah Drs Mohammad Arief Irwanto MSi mengungkapkan, dari kebutuhan formasi 1.926 orang CPNS, terpenuhi sebanyak 1.845 orang CPNS. Artinya, ada 81 formasi yang tidak terisi. Sebanyak 61 formasi tidak terpenuhi karena tidak ada pelamar. 

Dari formasi tersebut, 58 formasi adalah dokter spesialis, dua guru agama katholik di SMKN 1 Blado dan SMAN 1 Gringsing, serta satu pekerja sosial terampil di RS Dr RM Soedjarwadi. 

“Untuk dokter spesialis, karena memang sulit mencari dokter spesialis yang memenuhi Permenpan RB Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018, di mana salah satu syaratnya batasan usia maksimal 35 tahun. Sementara, kebanyakan yang mengambil jurusan spesialis itu mereka yang sudah melebihi usia 35 tahun,” bebernya, saat diwawancarai Jumat (25/1/2019). 

Ditambahkan, sebanyak 14 formasi yang tidak terisi, karena tidak ada peserta yang lulus seleksi kompetisi dasar. Di antaranya formasi guru geomatika, guru agama katholik, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis penyakit dalam, perekam medis, pengelola rehabilitasi dan pelayanan social, serta pekerja sosial. Sedangkan enam formasi tidak terpenuhi karena pelamar yang lulus seleksi tidak memenuhi alokasi formasi. 

“Mereka tidak memenuhi nilai passing grade Permenpan RB Nomor 37 Tahun 2018 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar, dan Permenpan RB Nomor 61 Tahun 2018 tentang Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan/ Formasi Pegawai Negeri Sipil dalam Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018,” terang Arief. 

Dia menyampaikan, seleksi penerimaan CPNS Pemprov Jateng dilakukan secara objektif dan transparan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), sejak 26 September-31 Desember 2018. Tahapannya meliputi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada 26 Oktober-17 November 2018 di empat lokasi, yakni Kabupaten Semarang, Sragen, Magelang, dan Banyumas. Hasil Tes SKD diolah Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) yaitu Badan Kepegawaian Negara. 

Selanjutnya, peserta yang lolos mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) pada 6 Desember-14 Desember 2018, di lima lokasi, yaitu Kota Semarang (TMMK BKD Provinsi Jawa Tengah dan Gedung UTC), Kabupaten Sragen, Purwokerto, dan Yogyakarta. Hasil SKB pun dikirim ke Panselnas untuk dilakukan rekonsolidasi Integrasi Nilai SKD-SKB di Kantor Badan Kepegawaian Negara RI pada 20 Desember 2018. 

“Penetuan hasil kelulusan merupakan kewenangan Panselnas sepenuhnya dan bebas dari kolusi dan nepotisme. Pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota hanya bertugas untuk menyampaikan pengumuman hasil tersebut kepada Masyarakat. Kami telah menyampaikan pengumuman secara terbuka di berbagai media cetak, online, termasuk website http//: bkd.jatengprov.go.id serta papan pengumuman di seluruh Instansi Pemerintah pada 31 Desember 2018. Dan jumlah peserta yang dinyatakan lulus sejumlah 1.845 orang,” tutur Arief.  

Peserta yang lulus, imbuhnya, telah melaksanakan proses pemberkasan pada 16-17 Januari 2019 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Saat ini Panitia Seleksi Daerah Penerimaan CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah mempersiapkan usulan NIP CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan melakukan verifikasi berkas usul NIP serta input data CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui aplikasi yang dikembangkan oleh BKN yaitu SAPK (Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian). Verifikasi berkas usul dan Inputing usulan NIP CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada 20-26 Januari 2019. 

“Pengiriman Berkas Pengusulan NIP CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Formasi Tahun 2018 ke BKN akan dilaksanakan sebelum Februari 2019. Sehingga, jika Februari NIP-nya sudah turun, mereka bisa langsung aktif bekerja per Maret 2019,” tandasnya. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo SH MIP mengapresiasi CPNS yang telah berhasil menyisihkan ribuan peserta lain dalam kompetisi yang fair dan transparan. Dia berharap capaian tersebut bukan tujuan akhir, melainkan awal untuk menjadi para pengabdi rakyat, pengemban amanat rakyat, yang selalu siap mencurahkan tenaga dan pikiran hanya untuk melayani rakyat. 

“Dunia sudah berubah. Teknologi tambah maju, masyarakat pun semakin global dan kritis. Saya berharap para CPNS bisa menjadi harapan baru bangsa, menjadi aparatur yang memiliki cara pandang, cara piker, dan cara kerja yang kekinian. Integritas, nasionalisme, hospitality, networking, entrepreneurship dan wawasan global, merupakan karakter yang harus dimiliki sebagai PNS yang professional,” tandasnya. (p/ab)