Cerita Menag Lukman Usai Shalat Jumat di Masjid Roma

By Abdi Satria


nusakini.com-Vatikan -Hari keempat kunjungan kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Vatikan, bertepatan dengan Jumat. Bersama ratusan umat Islam, Menag tunaikan Salat Jumat di Masjid Raya Roma.  

"Alhamdulillah, saya bisa Salat Jumat di Masjid Roma yang megah ini. Tadi sebagai khatib dan imam adalah Syeikh Salah Ramadhan Elsayed, lulusan Al Azhar Kairo," terang Menag di Roma, Jumat (04/10). 

Usai Salat Jumat, bersama sang Imam, Menag berkeliling meninjau bangunan Masjid Roma. Ikut mendampingi, Adnan Irodat, staf KBRI Roma. 

Menag menyapa umat muslim yang juga hadir. Mereka datang dari berbagai negara, selain warganegara Italia. Terakhir, Menag memberikan plakat cinderamata kepada Imam Masjid. 

Masjid Roma adalah masjid terbesar di Eropa. Masjid ini dapat menampung sekitar 12ribu umat. Letaknya di kaki Monte Parioli (Bukit Parioli) di kawasan Acqua Acetosa yang sekaligus berfungsi sebagai Pusat Kebudayaan Islam Italia. 

Sejarah mencatat, berdirinya masjid ini membutuhkan waktu yang panjang. Saat berkuasa pada periode 1922-1943, Benito Mussolini pernah berkata. “Tak kan ada Masjid di Roma, selama tak ada Gereja di Mekkah”. Kurang lebih 50 tahun setelah kematian Mussolini, akhirnya umat Islam di kota Roma memiliki sebuah masjid yang megah, lengkap dengan menaranya.  

Masjid ini diresmikan penggunaannya pada 21 Juni 1995. Adapun perencanaan pembangunannya dilakukan sejak 1974, ketika lahan diperoleh dari Dewan Kota Roma. Saat itu, Raja Faisal dari Arab Saudi ikut melakukan komunikasi dengan Presiden Italia Giovanni Leone (1971-1978).  

Pembangun masjid dimulai tahun 1975 sebagaimana tertulis di prasasti marmer yang terpasang di dekat tangga utama masjid. Masjid ini diarsiteki oleh Paolo Portoghesi, Vittorio Gigliotti, Sami Mousawi, dan Nino Tozzo, dengan gaya perpaduan Romawi dan Islam.  

Memasuki ruang utama masjid, jamaah akan melewati selasar sepanjang 15 meter dari tangga yang menghubungkan bagian luar dan dalam. Melalui tangga dengan tinggi kurang lebih 2,5m, akan dirasakan detail kemegahan bangunan-bangunan Romawi kuno dengan 16 kubah dan kubah besar di tengah. Bagian atas kubah besar itu dihiasi dengan bulan sabit. Tinggi menara masjid ini sekitar 40 meter yang berbentuk pohon palem. 

"Umat Muslim di Italia sebagian besar berasal dari Maroko, Albania, Senegal, Mesir, Tunisia, Aljazair, Indonesia, dan Italia sendiri," tutur Menag.  

"Sebagian besar Imam Masjid berasal dari Al-Azhar Mesir," sambungnya.(p/ab)