Cerita Dedikasi Seorang Birokrat Berbuah Penghargaan dari Presiden

By Admin

nusakini.com--Wajah Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono tampak sumringah. Baru saja Sumarsono yang juga Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan mendapat anugerah Bintang Jasa Pratama, yang merupakan tanda kehormatan prestisius. Bintang penghargaan itu diberikan langsung Presiden Joko Widodo di Istana Negara, kemarin.

Pemberian tanda kehormatan itu sendiri bisa dikatakan tradisi menjelang dihelatnya peringatan hari kemerdekaan Indonesia . Bagi Sumarsono, bintang penghargaan yang diberikan padanya merupakan penghormatan sekaligus kebanggaan. Dan terasa istimewa karena itu diberikan menjelang hari kemerdekaan. Menurutnya, bintang penghargaan yang diberikan padanya adalah bentuk pengakuan Negara atas dedikasi, loyalitas dan kontribusinya selama mengabdi pada negara.  

" Saya tentunya merasa bangga dan tentunya sangat berterima kasih, sebagai abdi negara saya selalu berusaha melakukan dan bekerja dengan baik," kata Sumarsono saat diwawancarai wartawan di Jakarta, kemarin. 

Sumarsono mengaku, tak menyangka akan mendapat penghargaan yang membuatnya bangga. Ia tak pernah berpikir selama berkarir sebagai birokrat bakal mendapat penghargaan yang menurutnya terhormat. Ia telah mengabdi 33 tahun di birokrasi. Selama ini yang jadi rumusnya dalam bekerja, mengabdi penuh dedikasi. 

" Dengan penghargaan ini, intinya selama saya berkarir 33 tahun inikan kita cuma kerja-kerja. Tidak pernah kita memikirkan kelak akan mendapatkan penghargaan bintang Jasa ini," kata pria alumni Universitas Gadjah Mada tersebut.  

Sumarsono pun kemudian sedikit bercerita tentang karirnya di Kementerian Dalam Negeri. Karirnya merangkak dari bawah. Sampai kemudian dipercaya memegang posisi jabatan. Katanya, hampir sebagian besar jabatan yang pernah dimandatkan padanya adalah jabatan dengan persoalan sulit. Sampai kemudian di era Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, ia dipercaya memangku jabatan sebagai Dirjen Otda Kemendagri. Dan, selama menjabat jadi Dirjen, ia dua kali dipercaya memangku jabatan sebagai pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta dan kini menjadi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan.  

" Selama karir saya di birokrasi, saya selalu mendapatkan tempat-tempat yang sulit. Selama ini baik untuk urusan diperbatasan NKRI, Kalau gubernur pun tahu sendirikan DKI Jakarta bagaimana, sekarang baru lagi di Sulsel. Selama kerja di Dirjen pun yang jantungnya Depdagri, Dirjen Otonomi Daerah dengan menangani persoalan yang kompleks," tuturnya. 

Prinsipnya kata Sumarsono bekerja sebaik mungkin. Dan berani melakukan terobosan. Itu pula yang ia lakukan ketika memangku jabatan Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara. Dan ia bersyukur, pimpinannya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengapresiasi. Kata dia, sebagai Mendagri, Tjahjo juga bukan pemimpin yang asal terima laporan. Tjahjo dimatanya adalah pimpinan yang cermat. 

" Pimpinan mengobservasi, kemudian memberikan apresiasi makanya sekarang ini, alhamdullilah saya bersyukur untuk penghargaan ini," katanya. 

Penghargaan yang diterimanya kata dia, tentu tak bisa diukur dengan uang. Tapi ini kebanggaan yang akan dikenang sepanjang hayat. Jadi kebanggaan tak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga keluarga dan lembaga. 

"Ini dinilai uang tidak bisa dan ini sangat berarti, saya hargai minimal cerita pada anak cucu kita," ujarnya. 

Mengenai sukses yang diraihnya dalam bekerja, kata pria yang akrab di panggil Soni ini kuncinya adalah ikhlas. Dengan ikhlas dalam bekerja, tak akan pernah terlintas tentang pamrih. Ini pula yang ia terapkan selama ini. Ikhlas dan bekerja dengan penuh dedikasi. Dilengkapi dengan inovasi. 

" Saya merasa ibarat, saya jual orang beli, kebalaslah, alhamdulillah, akhirnya legah lah," katanya. 

Sumarsono juga sempat bercerita, bahwa usai menerima penghargaan, dirinya langsung menemui seorang pelukis untuk melukis momen paling bersejarah dalam hidupnya. Baginya penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi adalah momen spesial yang mungkin hanya sekali terjadi. Karenanya momen itu mesti diabadikan. Sehingga anak cucunya kelak bisa terus mengenang. 

Seperti diketahui, selain Sumarsono, beberapa orang juga mendapat penghargaan yang langsung diberikan Presiden Jokowi di Istana Negara. Ada delapan orang yang menerima tanda kehormatan. Mereka adalah Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Anggota DPD RI yang mendapat Bintang Mahaputera Utama, sementara Bintang Mahaputera Nararya diberikan Dato’ Sri Tahir Chairman of Mayapada Group, Abbas Said, mantan Wakil Ketua Komisi Yudisial, Abdul Haris Semendawai dan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Sedangkan Bintang Budaya Parama Dharma diberikan kepada almarhum R.J. Katamsi, perupa dan pendidik dan Profesor Soedarsono, penari dan akademisi. Terakhir, Bintang Jasa Nararya diberikan kepada H. Khairul Alam, Kepala Biro Umum, Kementerian Koordinator Bidang Polhukam.(p/ab)