Business Matching Efektif bagi Pengusaha UMKM Indonesia di Sudan

By Admin


nusakini.com-Khartoum- “Business Matching atau proses mempertemukan para pelaku bisnis merupakan salah satu metode paling efektif dalam mendorong peningkatan volume perdagangan dan investasi bilateral antar negara. Hal ini juga yang dilakukan KBRI Khartoum pada International Fair of Khartoum (IFK) ke-36," ujar Dubes RI Khartoum, Rossalis R. Adenan, dalam sambutannya membuka acara Business Matching Indonesia–Sudan (BMIS) di Hall 2, Kompleks International Fair, Khartoum, Sudan, akhir pekan lalu.

“Walaupun kegiatan business matching diselenggarakan secara sederhana, namun telah dilakukan persiapan dan pengorganisasian yang maksimal agar menghasilkan target yang diharapkan. Oleh karena itu, KBRI Khartoum beserta pihak-pihak terkait sebelumnya telah melakukan survei dan pengelompokan kebutuhan pengusaha kedua negara, supaya tingkat kecocokan menjadi tinggi," kata Dubes RI Khartoum melanjutkan. 

Menurut Dubes RI, keikutsertaan para pelaku bisnis UMKM Indonesia di IFK ke-36 ini juga diharapkan dapat menambah pengalaman dan kemampuan mereka dalam melakukan penetrasi pasar ke kawasan non-tradisional, dalam hal ini Afrika, termasuk Sudan. Sehingga UMKM Indonesia diharapkan akan dapat memberikan kontribusi bagi diplomasi ekonomi Indonesia merintis di Afrika. 

BMIS tersebut dihadiri oleh lebih dari lima puluh pengusaha yang terdiri dari: sembilan Pengusaha Indonesia dari Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) dan lebih dari empat puluh Pengusaha Sudan, yang berasal dari beberapa asosiasi, termasuk Sudanese Businessmen and Employers Federation (SBEF) and Sudanese Center for Business Woman Development (SCBW). 

“Apresiasi tinggi bagi KBRI Khartoum yang telah memfasilitasi pertemuan dengan saudara-saudara kami dari indonesia dan kami siap mendukung upaya KBRI Khartoum dalam meningkatkan hubungan dan kerjasama para pelaku bisnis kedua negara," kata Wakil Ketua SCBW, Lubna Abdel Hafiz, yang turut memberikan sambutan, dan didukung juga oleh pimpinan Delegasi KMPI, Bahrul Hasan. 

IFK ke-36, yang berlangsung selama delapan hari dari tanggal 21 – 28 Januari 201​9 di Khartoum tersebut, merupakan salah satu pameran internasional terbesar di kawasan Afrika, yang telah berlangsung secara rutin sejak tahun 1978 dan menampilkan berbagai produk mulai dari bidang investasi, industri, agrikultur, maupun bisnis komersial serta jasa. IFK ke-36 melibatkan empat belas negara peserta, delapan belas daerah negara bagian di Sudan serta lebih dari lima ratus perusahaan, baik skala nasional maupun internasional. 

Dalam IFK ke-36, Indonesia mempromosikan produk-produk unggulan dari sembilan UMKM Indonesia yang terdiri dari produk tekstil, pakaian jadi, batik, produk kulit, activated carbon dan briquette charcoal,minuman herbal, makanan kemasan, teh dan kopi.(p/ab)