nusakini.com - Jakarta - Dalam waktu dekat, Perum Bulog berencana mengekspor beras. Adapun beras yang bakal dijual ke luar negeri itu berasal dari hasil panen raya tahun ini. 

Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan jadwal panen beras bakal dimulai Februari 2019. Sementara puncak panen sendiri bakal terjadi pada April hingga Mei 2019. 

• Cadangan Beras Nasional 6,3 Juta Ton, Bulog Akan Pasok Provinsi dengan Stok Terbatas
• HKTI Minta Bulog Lakukan Persiapan Penyerapan Panen Raya
• Mentan Sambangi Bulog dan Ajak Ekspor Beras
• Kemarau Panjang, Stok Beras Aman dan Harga Stabil
• KTNA: Stok Beras Era Amran Luar Biasa dan Membanggakan

Buwas pun berharap dengan adanya ekspor ini, ke depannya Indonesia tidak usah impor beras lagi. 

"Mudah-mudahan enggak impor next-nya," kata dia ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Sepanjang 2018, Bulog sendiri sudah mendapatkan berkali-kali izin impor beras dari Kementerian Perdagangan. Total izin impor beras yang diberikan sebesar 2 juta ton. Dari jumlah tersebut, Bulog merealisasikan sebesar 1 juta ton masing-masing Februari 2018 sebesar 500 ribu ton dan Mei 2018 sebesar 500 ribu ton. Lalu sisanya sebanyak 1 juta ton dilakukan sejak Juli hingga Desember. Realisasi beras impor yang terserap sebesar 1,7 juta ton pada tahun 2018 lalu.

'Kita memprediksi bahwa panen raya akan menghasilkan jumlah yang cukup besar. Sedangkan kita enggak bisa menyerap keseluruhannya. Jangan sampai nanti petani yang dirugikan (makanya rencana ekspor),” jelasnya. 

Tapi, Buwas belum mau bicara berapa jumlah beras yang akan diekspor nanti. Dia juga belum mau membocorkan negara tujuan ekspor. Yang pasti untuk penjajakan awal, pihaknya bakal membidik pasar di Asia. (s/mk)