Buka Puasa Bersama di Cikeas, SBY Beri Catatan Pada Pemerintah dengan 7 Poin

By Admin


nusakini.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menggelar acara buka puasa bersama sejumlah pengurus partai di kediamannya, kawasan Cikeas, Jawa Barat, Jumat (10/6/2016). Dalam acara tersebut, ada tujuh isu penting yang sempat disinggungnya di hadapan para pengurus Demokrat, yaitu:

1. Kondisi terkini perekonomian Indonesia. 

Menurut SBY, ekonomi kita masih lemah dan memiliki sejumlah masalah. Hal ini juga berpengaruh negatif ke berbagai hal, seperti pendapatan dan daya beli rakyat, penerimaan negara serta kesehatan fiskal, dan menurunnya permintaan yang akhirnya memukul sektor riil. 

"Ketika ekonomi Indonesia melemah, perekonomian dunia dan kawasan juga memiliki pelemahan pertumbuhan. Artinya, pemerintah harus sangat serius dan tepat di dalam mengelola perekonomian kita. Kalau tidak, harapan ekonomi tahun 2016 ini lebih baik dari ekonomi tahun 2015 akan sirna. Dan, jika ada shock (krisis) baru pada tingkat dunia dan kawasan, ekonomi kita benar-benar dalam keadaan bahaya," jelas Presiden RI keenam ini. 

2. Kondisi kehidupan masyarakat dari aspek sosial dan ekonomi. 

Menurut SBY, langkah pemerintah untuk mengatasi gejolak harga kebutuhan pokok tersebut tepat adanya. Namun, sebaiknya upaya yang ditempuh tidak sebatas mengatasi meroketnya harga daging sapi dan gula pasir, tetapi lebih dalam lagi. 

"Meningkatkan daya beli rakyat antara lain melalui penciptaan lapangan pekerjaan yang baru di sektor riil. Jika penciptaan lapangan kerja menjadi tujuan (job creation), seyogyanya kebijakan pemerintah juga pro penciptaan lapangan pekerjaan," terangnya. 

"Dalam keadaan ekstrim, bantuan sosial kepada masyarakat diperlukan. Ketika saya memimpin Indonesia dan beberapa kali ada tekanan atas daya beli rakyat, bantuan langsung tunai adalah solusi. Meskipun saya dikritik dan diserang bertubi-tubi, kenyataannya kebijakan itu sangat membantu rakyat tak mampu dalam keadaan susah" kata SBY. 

3. Demokrat menyoroti wajah keadilan dan penegakan hukum di Indonesia. 

SBY merasa, ketegasan, keadilan, tindakan tidak tebang pilih dan bahkan transparansi ini nampak menurun. Rakyat, lanjut SBY, melihat ada tangan-tangan tidak kentara (the invisible hand) yang membuat penegakan hukum kita nampak merosot. 

"Ingat, para penegak hukum memiliki kedaulatan yang penuh. Hukum sebagai panglima dan bukan politik, atau kekuasaan. Mestinya para pemegang kekuasaan takut kepada KPK dan penegak hukum lainnya-takut dalam arti jangan sampai melakukan korupsi dan bukan penegak hukum yang justru takut kepada kekuasaan." 

5. Yang disoroti SBY adalah peran TNI dan Polri dalam kehidupan bernegara dan pelaksanaan tugas pokoknya. 

Pandangan SBY, banyak aktivitas TNI yang menyimpang dari tugas pokoknya. Dia berharap siapapun yang memegang kekuasaan, berhati-hatilah memberi tugas ke TNI. 

6. Isu tentang gerakan komunis di Indonesia dan potensi terjadinya konflik horisontal. 

Partai Demokrat, menurut SBY, cemas jika isu ini menjadi bola liar yang berujung pada terjadinya konflik bahkan benturan fisik secara horizontal. 

"Oleh karena itu, disamping Partai Demokrat berharap agar pihak-pihak yang kini saling berhadapan bisa menahan diri, pemerintah tidak boleh pada posisi yang membiarkan. Sikap Kepala Negara dan Pemerintah harus jelas, jangan menimbulkan kebingungan, spekulasi dan bahkan persepsi yang keliru," sambungnya. 

7. Peran pers dalam kehidupan demokrasi dan pembangunan bangsa. 

SBY tercengang melihat perubahan sangat dramatis dalam dunia pers dan media masa Indonesia. Saat ini, pers tidak terlalu menonjolkan kritikan terhadap pemerintahan dan penguasa, seperti di era dia memerintah. 

"Meskipun kritik dan serangan itu sering berlebihan disertai dengan sinisme yang tinggi, tetapi saya berterima kasih karena akhirnya kekuasaan yang saya miliki dikontrol secara ketat. Jika saya bisa bertahan selama 10 tahun, ditengah gencarnya serangan pers, pengamat, parlemen dan lawan-lawan politik, itu antara lain juga disumbang oleh peran pers yang kritis," tandasnya.(if/mk)