nusakini.com--Makassar--Jumlah kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 2018 yang tercatat di Kantor Cabang BPJS Makassar mencapai 637 ribu peserta yang tersebar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Tenaga kerja yang menjadi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan itu terdiri dari tenaga kerja penerima upah, bukan penerima upah dan jasa konstruksi.

"Pada Januari hingga jelang akhir 2018 tercatat 637 ribu tenaga kerja di Sulsel dan Sulbar terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar, Asri Basir, di Makassar, Senin (10/12).

• BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Bayar Klaim Rp32,4 Miliar Selama 2018
• BPJSTK Ajak Pemda Dukung Implementasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
• BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasi Program kepada Driver Gojek
• BPJS Ketenagakerjaan Ajak Daerah Dukung Implementasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
• Petani dan Nelayan di Tasikmalaya Belum Tertarik Ikut BPJS Ketenagakerjaan

Khusus pekerja penerima upah tercatat sebanyak 311.600 peserta, sementara bukan penerima upah atau pekerja nonformal sebanyak 45 ribu peserta. Diperkirakan akan bertambah pada akhir Desember 2018 sebanyak 25 ribu peserta, sehingga totalnya mencapai 70 ribu peserta.

Pekerja bukan penerima upah itu di antaranya petani, nelayan dan tukang ojek. Para pekerja ini dinilai rentan dengan persoalan kecelakaan kerja.

Sementara pekerja jasa konstruksi yang sudah terjangkau BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Sulsel dan Sulbar sebanyak 276 ribu peserta."Khusus pekerja bukan penerima upah ini, kami terus menyosialisasikan manfaat dari empat program BPJS Ketenagakerjaan dengan mengerahkan tim lapangan kami," katanya.

Hal itu dinilai penting dilakukan, mengingat pekerja ini tidak memiliki jam kerja yang teratur seperti pekerja penerima upah. Namun dari sisi keamanan diakui pekerja ini rentan dengan kecelakaan kerja dan sebagian masuk dalam kelompok prasejahtera.(r/rajendra)