nusakini.com--Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Filipina Delvin N Lorenzana, Selasa (6/6) di Pangkalan Udara Colonel Jesus Villamor Air Base, Manila, Filipina. 

Pada pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Menhan RI menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Indonesia dan juga negara-negara ASEAN kepada Pemerintah Filipina terkait kebijakan penanganan krisis di Marawi, Pulau Mindanao, Filipina selatan.

Tidak hanya memberikan dukungan penuh, Menhan RI juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Negara-negara ASEAN lain bersikap terbuka untuk melaksanakan patroli bersama untuk menahan masuknya para gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah ke Negara-negara ASEAN lainnya.

Selain menyampaikan dukungan dari Pemerintah Indonesia, Menhan juga menyampaikan dukungan dari Pemerintah Singapura dan Thailand, yang ditemui saat berlangsungnya Shangri-La Dialogue, pekan lalu di Singapura. Dukungan ini disampaikan sebagai bentuk solidaritas sesame negara ASEAN. “Solidaritas sebagai sesama negara Asean. Kita datang dan tunjukkan solidaritas itu,” jelas Mehan RI.

• Menhan dan Komisi I DPR RI Setujui RUU Kerja Sama Pertahanan RI – Korea
• Indonesia-Australia Sepakat Perkuat Kerja Sama Pencegahan Terorisme di Kawasan
• Menhan Ryamizard : Perlu Dibentuk Regional Practical Security Platform di Kawasan
• Menhan Lantik Enam Pejabat Eselon I Kemhan
• Jelang Pilkada Serentak 2018, Menhan Tekankan Prajurit TNI Tetap Profesional dan Jaga Netralitas

Menurut Menhan, bahwa gerilyawan NIIS yang saat ini sedang digempur oleh militer Filipina adalah musuh bersama. Tidak hanya bagi negara di kawasan Asia Tenggara, tapi juga musuh bersama dunia. Kehadiran mereka di Mindanao adalah bentuk ancaman terorisme yang nyata bagi negara-negara ASEAN, itu harus ditanggulangi bersama-sama.

Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia juga memiliki kepentingan untuk menjaga kondisi keamanan di kawasan. Indonesia dan ASEAN tidak akan membiarkan kelompok itu tumbuh subur dengan menggunakan masyarakat sebagai pelindungnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Yoedhi Swastanto yang juga turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa realisasi rencana latihan patroli maritim bersama tiga negara, yaitu Indonesia, Filipina dan Malaysia (Maphilindo) akan berlangsung di Tarakan, Kalimantan Utara, pertengahan bulan ini.

menhan-pertemuan-dengan-menhan-filipinaDijelaskannya, patroli maritim bersama tiga negara ini menjadi saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa negara-negara Asean, khususnya Indonesia tidak diam dalam menghadapi gejolak di kawasan.

Selain didampingi oleh Dirjen Strahan Kemhan RI, dalam pertemuan tersebut Menhan juga didampingi oleh Analis Militer Marsekal Madya (Purnawirawan) Ian Santoso Perdanakusuma dan juga Duta Besar Indonesia untuk Filipina Letnan Jenderal (Purn) Johny Lumintang. (p/ab)