Bersama PBNU, Menteri Pertanian Mengajak Semua Elemen Bergerak Bersama Petani

By Admin

Foto/dok. Kementan  

nusakini.com - Setelah melaksanakan ibadah sholat Jum'at, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersilahturami ke Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdatul Ulama di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017)  

Menteri Amran tiba sekitar pukul dua siang didampingi jajaran Eselon I Kementerian Pertanian. Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum Machfoedz, M.Sc., menyambut kehadiran orang nomor satu di Kementerian Pertanian ini. Niat Amran datang ke PBNU untuk bersilahturahmi dengan Ketua Umum ormas Islam terbesar di Indonesia ini, Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A.

Pertemuan antara pimpinan dua lembaga ini berlangsung hangat di ruang kerja Aqil Siroj. Dalam pertemuan tersebut kedua pimpinan sepakat untuk membangun pertanian Indonesia melalui organisasi di bawah PBNU seperti Fathayat, Muslimat, Anshor dan lain-lain. Sedangkan untuk komoditas yang akan dikerjasamakan merupakan komoditas pangan strategis seperti jagung dan cabai, "apa aja (komoditasnya) tidak masalah bawang boleh, semua komoditas strategis kita", ujar Mentan Amran. Kementerian Pertanian ingin melibatkan semua elemen masyarakat dalam membangun pertanian, "semuanya kita libatkan, semakin banyak, semakin baik", tambahnya. 

Menteri Amran mencontohkan bagaimana harga cabai sekarang bisa stabil karena kerjasama pihak-pihak yang terlibat dalam gerakan tanam cabai dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang digalakkan awal tahun ini. Sementara itu, pimpinan PBNU sendiri mengakui program pemerintah tersebut membawa dampak positif terhadap kesetabilan harga cabai saat ini , "mereka yang bilang bahwa harganya (cabai) 40-50 (ribu) di pasar, kita malah khawatir harga justru meluncur ke bawah, kita minta dirjen untuk menyiapkan cold storage untuk menyerap cabai tersebut", tambahnya. 

Dia sempat menyikapi kondisi jagung saat ini yang harganya sedang turun akibat stok yang melimpah. Kementerian Pertanian telah berbicara dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk menyerap jagung yang ada di petani dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah dengan harga jagung pipilan kering Rp 3.150/kg. 

Menteri Amran berharap kerja sama ini segera terealisasi, "harapannya sebelum bulan 4 sudah tanam", ujarnya. Dengan semua elemen masyarakat yang terlibat, harapannya hal tersebut dapat menjadi solusi jangka panjang bagi pertanian Indonesia.(p/mk)