Bendungan Sindang Heula Solusi Penyediaan Air Kota Serang

By Admin

nusakini.com--Pembangunan Bendungan Sindang Heula merupakan salah satu proyek strategis nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Bendungan ini dibangun pada alur sungai Cibanten dengan volume tampungan total sebesar 9,26 juta meter kubik dengan lupa genangan sebesar 128,50 ha. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian, Tris Raditian, dalam acara Pengalihan Aliran Sungai Cibanten Proyek Pembangunan Bendungan Sindang Heula, 15 Agustus 2017, Serang, Banten. Tutut hadir dalam acara tersebut Kepala Pusat Bendungan, Ni Made Sumiarsih, Kepala Subdit. Wilayah Barat Pusat Bendungan, Airlangga Marjono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banten, Hadi Sulistyo, dan Pemerintah Daerah Banten. 

Dalam sambutan Direktur Jenderal SDA yang dibacakan oleh Kepala Pusat Bendungan. Ni Made Sumiarsih, mengadakan bahwa Bendungan Sindang Heula diharapkan mampu menjadi salah satu solusi pemeliharaan air baku di Kota Serang dan Kabupaten Serang serta sebagai sarana pengendalian banjir pada wilayah tersebut. 

"Manfaat Bendungan Sindang Heula adalah untuk menyediakan air baku rumah, kantor dan industri di Kabupaten Serang dan Kota Serang sebesar 800 liter/detik; suolai air irigasi sebesar 800 liter/detik untuk Daerah Irigasi Cibanten; pengendalian banjir 50 m3/detik di Kota Serang dan Kabupaten Serang; penyediaan potensi pembangkit listrik tenaga air (mini hidro) sebesar 400 kw dan sebagai destinasi wisata air dan konservasi alam di Kota Serang dan Kabupaten Serang," jelas Ni Made Sumiarsih. 

Lanjut Kepala Pusat Bendungan, pengalihan sungai ini adalah salah satu proses utk mengurug bangunan inti. " Dan sebelum dibangun harus ada sertifikasi design terlebih dahulu. Sebelum penggenangan pun juga harus melalui proses sertifikasi dahulu karena ini termasuk bangunan yang high riisk (bangunan dengan resiko tinggi). Untuk itu kami menyampaikan apresiasi yg sebesar besarnya kepada pihak terkait baik dari BBWS Cidanau Ciujung Cidurian, pemerintah daerah maupun pemerintah Kabupaten/Kota," kata Ni Made Sumiarsih. 

Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Banten, Hadi Sulistyo, mengatakan bahwa peran infrastruktur sangat penting, karena juga mendukung pertumbuhan ekonomi terutama di Banten. "Di Banten akan ada dua bendungan besar yaitu Bendungan Karian dan Bendungan Sindang Heula, maka di setiap penyelenggaraan pembangunan diharapkan dapat menambah pendapatan masyarakat serta harus memperhatikan daya dukung lingkungan.

Pengelolaan sumber daya airnya juga harus memberikan manfaat sebesar besarnya kepada masyarakat. Bendungan ini merupakan solusi bagi penyediaan air baku masyarakat selain mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan," ungkap Hadi. 

Berkenan dengan kualitas air dan lingkungan, Ni Made Sumiarsih berpesan agar Bendungan Sindang Heula ketikan selesai pembangunan nya pada akhir tahun 2018 dapat dijaga dengan baik." Jangan sampai digunakan untuk budidaya keramba, karena nanti akan merusak kualitas sumber daya air yang ada sehingga ketika air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari hari, air tersebut sudah tercemar. Jadi kepada semua pihak agar dapat menjaga dan memelihara bendungan ini dengan baik," pesen Ni Made Sumiarsih. 

Senada dengan Ni Made Sumiarsih, Kepala BBWS Cidanau Ciujung Cidurian, Trus Raditian, mengatakan akan selalu be kerjasama dengan pemerintah daerah dan pemerintah Kabupaten/kota untuk memberikan edukasi dan penjelasan akan pentingnya menjaga kelestarian air dan bendungan. 

Bendungan Sindang Heula menggunakan biaya APBN sebesar Rp. 427.320.000.000,- dan merupakan kerjasama antara BBWS Cidanau Ciujung Cidurian dan PP-Hutama Konsorsium sebagai pelaksana kegiatan konstruksi dan PT. Tri Tunggal Pratyaksa (JO) sebagai konsultan supervisi. (p/ab)