Belajar dari Indonesia, Tabung Haji Malaysia Gelar Safari Wukuf Perdana

By Admin

nusakini.com-Daker Makkah menerima kunjungan istimewa dari Tim Tabung Haji Malaysia. Tim sebanyak 16 orang ini dipimpin langsung oleh Ketua Rombongan Rasmi Haji Malaysia Dato Syed Saleh. 

Kunjungan Tim Tabung Malaysia ini diterima oleh Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Daker Makkah Arsyad Hidayat beserta tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi lainnya. 

"Belajar dari Indonesia tahun ini kita tahun pertama mengadakan safari wukuf," demikian penegasan Syed Saleh di hadapan peserta rapat, Rabu (21/09). Syed Saleh mengungkapkan bahwa maksud kedatangannya bersama Tim Tabung Haji adalah untuk berbagi pengalaman terkait penyelenggaraan haji dengan misi haji Indonesia. 

Syed Saleh mengaku hal ini sudah tim tabung haji Malaysia lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa hasil diskusi ini diterapkan sebagai bagian dari perbaikan layanan kepada jemaah haji, termasuk di antaranya terkait dengan pelaksanaan safari wukuf. 

"Ada 68 jemaah yang diikutkan dalam safariwukuf dengan menggunakan 4 bus dan 7 ambulance. Ada 2 bus khusus untuk pasien berbaring dan 2 bus pasien duduk. Alhamdulillah berjalan dengan baik sesuai hasil perbincangan kita dengan Indonesia," ujar Syed Saleh. 

Proses diskusi antara Tim Tabung Haji dengan PPIH Arab Saudi berlangsung hangat. Kedua belah pihak saling berbagi pengalaman dalam penyelenggaraan ibadah haji. Semuanya bermuara pada satu tujuan, yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah. 

"Dengan diskusi ini, sedikit banyak kita bisa memahami cara cara kerja dalam layanan haji Indoensia," ujar Syed Saleh.

Dalam kesempatan itu, Syed Saleh mengusulkan agar negara-negara Asia Tenggara pengirim jemaah haji bisa segera mengadakan perbincangan yang lebih serius untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan bersama guna diserahkan kepada Pemerintah Arab Saudi. Menurutnya, rekomendasi yang didasarkan pada kesemaan pandang seluruh negara Asia Tenggara diharapkan akan lebih diperhatikan oleh Saudi. 

"Program Muassasah mungkin bisa diperbaiki lagi. Jika ada kesatuan pandangan dan suara, mungkin Muassasah akan lebih memberikan perhatian dalam rangka meningkatkan layanan kepada jemaah haji," ujarnya. 

Ajakan ini disambut baik oleh Daker Makkah Arsyad Hidayat. Menurutnya, kesatuan pandangan dan rekomendasi antar negara-negara Asia Tenggara penting untuk mendorong Muassasah melakukan perbaikan layanan yang lebih optimal. 

Sejumlah catatan layanan yang perlu diperbaii terungkap dalam diskusi ini, antara lain: kualitas tenda arafah yang masih kurang baik. "Kalau ada angin ribut yang kuat sudah tentu tidak tahan," demikian Syed Saleh membahasakan. 

Selain itu, sorotan juga tertuju pada jumlah toilet di Mina yang masih sangat kurang sehingga menimbulkan antrian panjang. Juga terkait dengan kebersihan di perkemahan Mina. (p/ab)