nusakini.com-- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus merealisasikan komitmen dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui penyaluran kredit mikro. Hingga April 2016, perseroan telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp45,47 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, penyaluran kredit mikro tersebut naik 19,13 persen dari penyaluran pada April 2015. Adapun target pertumbuhan penyaluran kredit dengan plafon maksimal Rp200 juta tersebut adalah sekitar 21,6 persen pada tahun ini.

Rohan mengatakan, dalam penyaluran kredit ini, perseroan memanfaatkan jaringan bisnis mikro yang meliputi 994 cabang mikro, 1.427 unit mikro dan 652 kios mikro, di seluruh Indonesia.

“Dari jumlah tersebut, hampir 56 persen jaringan mikro Mandiri berada di luar Pulau Jawa. Hal ini akan mendukung upaya kami untuk menjangkau pelaku usaha kecil yang berada di wilayah pelosok,” tutur Rohan.

Menurutnya, upaya membangun ekonomi kerakyatan juga diwujudkan perseroan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), di mana penyaluran KUR hingga 7 Mei 2016 mencapai Rp5,92 triliun kepada 119.005 debitur.

Nilai tersebut, kata Rohan, setara dengan 45,5 persen dari target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp13 triliun, di mana Rp6,5 triliun dialokasikan untuk KUR Ritel, Rp6 triliun untuk KUR Mikro serta Rp500 miliar diberikan untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Secara sektor, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh bidang usaha perdagangan, yakni hampir 77 persen, lalu diikuti oleh sektor jasa dan sektor Industri. Adapun secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Jawa Timur, yakni kepada 19,165 debitur senilai Rp851,16 miliar.(v/ab)