Bangga, Inovasi Anak Negeri Sampai Ke Turki

By Admin


nusakini.com-Makassar-Indonesia terus berbenah mengejar ketertinggalan dalam bidang inovasi. Tahun 2014 inovator-inovator anak negeri hanya telurkan 15 inovasi yang menjadi industri. Jumlah ini meroket di 2017 menjadi 661 inovasi untuk industri. Alhasil Global Competitiveness Report menaikkan ranking Indonesia dalam hal daya saing inovasi ke peringkat 36 dari 137 negara.

Kini, inovasi anak negeri bahkan mampu unjuk gigi di luar negeri. Adalah Kineker Saliring Prabowo, Ahmad Fauzi dan Iwan Setiawan, inovator-inovator muda yang membawa nama Indonesia ke ajang internasional. Hasil inovasi mereka, Natural Oil Dispersant, menyabet penghargaan Gold Medal - Inventor’s Club Georgia Special Award dan Silver Medal pada ajang Istanbul International Invention Fair (ISIF 2018) di Istanbul, Turki pada 27-29 September lalu.

Ketiga inovator yang bekerja di Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII ini mencetuskan inovasi berupa pembuatan oil spill dispersant berbahan nabati. Memanfaatkan limbah kulit jeruk nipis yang tersedia melimpah di kota Makassar, inovasi ini berhasil mengurangi biaya pengadaan oil spill dispersant. Tak kalah penting, karena berbahan nabati maka oil spill dispersant rumusan mereka lebih ramah lingkungan.

Tak mudah berkompetisi di ajang ISIF 2018. Tiga inovator yang bergabung dalam tim Gammara itu harus adu kreatifitas inovasi melawan 384 peserta dari 24 negara. Mereka terdiri dari 304 inovator yang terafiliasi lembaga riset universitas, dan 80 inovator yang tidak terafiliasi lembaga riset .

Beruntung, tim Gammara Pertamina MOR VII tak asing dengan budaya inovasi. Di Pertamina, saban tahun memang dilaksanakan ajang kompetisi inovasi Continuous Improvement Program (CIP).

General Manager Pertamina MOR VII Werry Prayogi menjelaskan CIP merupakan kegiatan untuk memecahkan permasalahan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi di Pertamina. "CIP di Pertamina MOR VII tahun ini berhasil menciptakan 58 risalah inovasi yang memberi solusi pada kendala-kendala operasi," ujar Werry dalam Forum Presentasi CIP 2018 di Hotel Claro pada Jumat (07/12). 

Inovasi-inovasi tersebut menghasilkan penciptaan nilai melalui pengurangan biaya maupun peningkatan revenue, sebesar total 212 miliar rupiah. Dari nilai tersebut, 154 miliar rupiah merupakan penciptaan nilai yang nyata, sementara 48,5 miliar rupiah merupakan penciptaan nilai potensial.

Jumlah risalah inovasi di ajang CIP 2018 meningkat 38 persen dibanding tahun sebelumnya. CIP tahun ini mengangkat tema Synergizing Through Innovation.(p/rajendra)