Bahas Akses Pendidikan Anak TKI, Konjen RI Temui Menteri Pelajaran dan Inovasi Negeri Sabah

By Admin

nusakini.com--​Pendidikan itu sangat penting. Melalui pendidikan, orang akan dapat membaca arahan, membaca amaran dan memahami hukum. Melalui pendidikan pula, kapasitas dan keterampilan seseorang akan meningkat sehingga dapat mencari pekerjaan yang layak dan tidak termarginalisasi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pelajaran dan Inovasi Negeri Sabah, YB Datuk Dr. Yusof bin Yacob, ketika menerima kunjungan hormat Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Krishna Djelani, bertempat ​di Wisma Bandaraya belum lama ini.

Pada kunjungan tersebut, Konjen RI, yang didampingi oleh Pelaksana Fungsi Pensosbud, menyampaikan bahwa tugas pokok KJRI Kota Kinabalu adalah untuk meningkatkan hubungan baik di berbagai bidang antara dua bangsa, terutama antara wilayah perbatasan Indonesia dan Negeri Sabah.

Dan mengingat jumlah WNI di Sabah yang cukup besar, maka bobot dan penekanan tugas utama KJRI Kota Kinabalu adalah memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap WNI. Termasuk pelayanan terhadap akses pendidikan anak-anak WNI/TKI. 

Konsul Jenderal RI lebih lanjut menyampaikan bahwa saat ini terdapat 200 lebih Community Learning Center (CLC) di Sabah yang telah melayani akses pendidikan sekitar 25000 anak-anak TKI/WNI di Sabah.

Disadari, bahwa beberapa CLC khususnya CLC yang berada di bandar (non ladang) masih belum berdaftar dan diantara beberapa siswa juga belum memiliki dokumen dan pas pelajar. Dalam kaitan ini, Konjen RI mengharapkan dukungan dan kebijaksanaan lebih lanjut dari Kementerian Pelajaran dan Inovasi Sabah. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri Yusof bin Yacob, yang berlatar belakang pendidikan kedokteran ini, berjanji akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti dengan Jabatan Pendidikan Negeri Sabah dan Jabatan Imigrasi. Namun secara pribadi, Datuk Yusof yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Setiausaha Tetap, Datuk Bruno Vun, menyampaikan sangat mendukung bahwa semua anak mendapatkan pendidikan yang layak. 

"Semua anak perlu mendapatkan pendidikan yang layak, termasuk mereka yang statusnya ilegal," tegas Menteri Yusof. 

Pertemuan antara Konjen RI Kota Kinabalu dengan Menteri Pelajaran dan Inovasi Negeri Sabah yang berlangsung sekitar satu jam berjalan dengan lancar dalam suasana hangat dan bersahabat. Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata. (rajendra)