Asian Games 2018: Ajang Promosi IKM Nasional Sekaligus Peluang Ekspor

By Admin

nusakini.com--Penyelenggaraan Asian Games 2018 menjadi momentum yang baik untuk mempromosikan produk unggulan dari industri kecil dan menengah (IKM). Peluang besar ini juga perlu dimanfaatkan guna memperluas akses pasar ekspor. 

“Kami telah mendorong para pelaku IKM untuk ikut berpartisipasi dalam perhelatan Asian Games 2018 yang akan digelar bulan depan,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (24/7). Kompetisi olahraga tingkat Asia ini mulai digelar pada 18 Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang. 

Menurut Gati, sangat banyak peluang bisnis yang bisa didulang oleh pelaku IKM nasional dari pesta olahraga yang diikuti 45 negara tersebut. Misalnya, mereka menjual produk khas Jakarta dan Palembang kepada wisatawan yang datang, seperti produk kerajinan hingga makanan dan minuman. 

“Kami berharap, dalam ajang ini, tidak hanya pengusaha besar yang memiliki peran, tetapi juga IKM harus bisa berpartisipasi, atau pengusaha besar bekerjasama dengan IKM," paparnya. Potensi Asian games 2018 terlihat dari keterlibatan sebanyak 10.000 atlet dan official, 5.000 media, 2.500 OCA Family, 5.500 delegasi teknik, 20.000 volunteers, dan sekitar 200.000 suporter. 

“Selain itu juga ada lebih dari tiga juta penonton lokal yang akan menyaksikan 42 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games 2018,” ungkap Gati. 

Dirjen IKM menegaskan, pihaknya terus aktif memacu daya saing dan kreativitas IKM nasional. Apalagi sektor ini dinilai mampu memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. “IKM sebagai sektor mayoritas dari populasi industri di dalam negeri,” ujarnya. 

Partisipasi Brodo 

Gati juga mengungkapkan, salah satu IKM alas kaki binaan Kemenperin yang mengusung merek Brodo berhasil menjadi Official Souvenir Asian Games 2018. “Brodo merupakan salah satu merek alas kaki yang diproduksi oleh IKM lokal di Bandung. Mereka juga bermitra dengan 11 unit IKM lainnya di Bandung,” tuturnya. 

Brodo merupakan produk alas kaki yang telah dirintis sejak tahun 2010 melalui proses pengujian di Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal IKM Kemenperin. “Jadi, kualitas Brodo ini sudah terjamin,” imbuh Gati. 

Dirjen IKM menambahkan, BPIPI dan Brodo pada tahun ini menjalin kerja sama dalam acara pelatihan pembuatan desain sepatu. “Brodo bertanggung jawab atas desain dan asistensi produk. Sementara itu, BPIPI bertanggung jawab atas pengembangan produk dan prototipe,” jelasnya. 

Selanjutnya, Brodo tengah berupaya mengembangkan bisnisnya agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen domestik dan ekspor. Mereka akan disokong permodalannya oleh tiga investor besar, dua di antaranya merupakan perusahaan asal Amerika Serikat dan Jepang. 

Dalam ajang Asiang Games 2018, CEO Brodo Footwear, Yukka Harlanda menyampaikan, pihaknya akan memproduksi sebanyak 1.000 pasang sepatu Brodo dengan sembilan desain yang disesuaikan tema Asian Games tahun ini. “Setiap desainnya akan diproduksi lebih dari 100 pasang,” tuturnya. 

Kemudian, sepatu yang bakal diproduksi tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu sneakers dan slip-on. Di setiap sepatu disisipkan desain logo, maskot, dan warna yang bercirikan Asian Games 2018. Menurut Yukka, Brodo akan menggunakan kesempatan ini sebagai ajang untuk memperkenalkan brand-nya ke tingkat dunia. 

“Kita bisa dapat awareness dari dunia internasional. Kita harapkan juga jadi batu pijakan untuk go international. Dari sisi komersial saja, kita rasa besar banget. Jadi, momen pas buat kita," ujarnya. (p/ab)