ASEAN Fokus Bahas Elemen Kerja Sama dengan Tujuh Negara Mitra

By Admin

nusakini.com-- Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-48 makin intensif membicarakan elemen-elemen dalam perjanjian kerja sama perdagangan dengan tujuh negara mitra dialog seperti penurunan tarif perdagangan. Pertemuan yang berlangsung di Vientiane, Laos, 3-6 Agustus 2016 itu dilakukan bersama Korea, Australia, RRT, Selandia Baru, India, Hong Kong dan Jepang. 

Bersama Korea, Para Menteri membahas tindak lanjut Persetujuan Third Protocol to Amend Trade  in Goods ASEAN-Korea FTA (AKFTA) yang telah ditandatangani pada tahun 2015 lalu. “Para Menteri berharap protokol tersebut dapat lebih memfasilitasi kerja sama untuk mencapai target USD 200 miliar volume perdagangan antara ASEAN dan Korea pada tahun 2020, seperti yang telah disepakati oleh Para Kepala Negara,” kata Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo, yang mewakili Menteri Perdagangan RI. 

Para Menteri Ekonomi ASEAN juga bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Investasi Australia  Steven Ciobo dan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay. Pertemuan ini membahas beberapa perkembangan dalam kerangka kerja sama ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade  Area (AANZFTA). 

Para Menteri berupaya meningkatkan pemanfaatan kerja sama khususnya bagi para pebisnis,  mendukung utilisasi preferensi tarif dalam kerangka AANZFTA. Para Menteri ASEAN menyambut baik Entry into Force atas protokol perubahan pertama dari perjanjian AANZFTA untuk negara Australia, Selandia Baru dan beberapa negara ASEAN. 

Pada pertemuan dengan India, Para Menteri secara khusus membahas upaya peningkatan  komitmen kerja sama melalui review persetujuan perdagangan barang ASEAN-India FTA yang telah disepakati pada pertemuan tahun 2015 lalu di Kuala Lumpur, Malaysia. Para Menteri sependapat melalui penyelesaian review tersebut, ASEAN dan India akan mampu memenuhi harapan para Leaders pada tahun 2012, untuk mencapai target volume perdagangan hingga USD 100 miliar. 

Selanjutnya, Para Menteri Ekonomi ASEAN melakukan pertemuan dengan Gregory So Kam-leung,  Sekretaris Bidang Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong, RRT. Para Menteri membahas perkembangan putaran perundingan dalam kerangka ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement dan menyepakati untuk menyelesaikan putaran perundingan pada tahun ini dengan target penandatanganan persetujuan pada tahun 2017. 

Para Menteri menyambut baik entry into force ACFTA Upgrading Protocol pada 1 Juli 2016, dan  menugaskan SEOM untuk memetakan kerangka kerja sebagai salah satu upaya strategis dalam mencapai peningkatan kerja sama. “Langkah upgrading ACFTA bertujuan untuk meningkatkan manfaat kerja sama ACFTA bagi para pelaku usaha,” jelas Iman.

Para Menteri juga telah menyepakati Joint Statement between ASEAN and China on Production Capacity Cooperation. Kesepakatan ini sebagai salah satu dokumen yang direkomendasikan untuk dibahas pada pertemuan 19thASEAN-China Summit to Commemorate the 25th Anniversary of the ASEAN-China Dialogue Relations yang akan berlangsung pada September 2016 

Rangkaian Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN kali ini diakhiri pertemuan dengan pihak  Jepang. Para Menteri fokus membahas perkembangan kerja sama dalam skema AJCEP, diantaranya upaya penyelesaian penyesuaian komitmen jadwal penurunan tarif dengan Harmonized System 2017. Iman menjelaskan bahwa Indonesia tengah berupaya menerapkan metode yang sesuai dan dapat mengakomodir sensitivitas Indonesia untuk menyelesaikan isu tersebut, sehingga Indonesia dapat segera menikmati konsesi tarif AJCEP. Para Menteri juga telah menyepakati Renewed ASEAN-Japan 10 year Strategic Economic Cooperation Roadmap (2016- 2025). 

RRT merupakan mitra dagang terbesar ASEAN dengan total perdagangan sebesar USD 346,4 miliar  atau setara dengan 15,2% dari nilai total perdagangan ASEAN pada tahun 2015. Untuk sektor investasi pada tahun 2015, ASEAN menerima investasi asing langsung sebesar USD 8,2 miliar dari RRT.

Hal tersebut menempatkan RRT sebagai investor terbesar ke-4 dari total investasi ASEAN. Jepang adalah mitra dagang ASEAN terbesar ke-2 dengan nilai perdagangan mencapai USD 239,4 miliar pada tahun 2015 atau setara dengan 10,5% dari total perdagangan ASEAN dan investasi asing langsung mencapai USD 17,4 miliar. Jepang merupakan investor terbesar ke-2 untuk ASEAN. 

Pada periode yang sama, total perdagangan dengan Korea mencapai USD 122,9 miliar atau setara  dengan 5,4% dari total perdagangan ASEAN, dengan nilai investasi asing langsung sebesar USD 5,7 miliar. Hal ini menempatkan Korea sebagai sumber investasi terbesar ke-5 di kawasan. 

Pada kerangka kerja sama ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA), total  nilai perdagangan dengan Australia dan Selandia Baru sebesar USD 60,3 miliar atau 2,6% dari total perdagangan ASEAN. Investasi asing langsung dari Australia dan Selandia Baru mencapai USD 7,4 miliar atau setara dengan 6,2% dari total investasi di ASEAN pada tahun 2015.

Total perdagangan dengan Selandia Baru, mencapai USD 8,5 miliar, dengan nilai investasi asing langsung sebesar USD 2,2 miliar. Sedangkan total nilai perdagangan dengan Australia sebesar 51,8 miliar dan total  investasi asing langsung sebesar 5,2 miliar pada tahun 2015. Australia merupakan mitra terbesar ke-7 bagi ASEAN. 

Kinerja perdagangan ASEAN dengan India tahun 2015 mencapai USD 58,7 miliar atau 2,6% dari  total perdagangan ASEAN. India merupakan mitra dagang terbesar ke-6 bagi ASEAN pada tahun 2015. Nilai investasi asing langsung India mencapai USD 1,3 miliar sehingga menempatkan India di peringkat ke-8 bagi sumber investasi di ASEAN. Adapun kinerja perdagangan ASEAN dengan Hong Kong pada tahun 2015 mencapai USD 90 miliar, dan nilai investasi asing langsung mencapai USD 3,4 miliar. (p/ab)