Apa itu SMART PATROL, Begini Penjelasan Kepala BDLHK Makassar

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Makassar--Balai Diklat LHK Makassar yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 17,5 Makassar melaksanakan Bimbingan Teknis berbasis inventarisasi SMART PATROL (Spasial, Monitoring and Reporting Tools) selama 3 (tiga) hari mulai Rabu hingga Juma't, 15-17 Januari 2020.

Kepala BDLHK Makassar menjelaskan, bimtek ini membahas tuntas teknik penyajian data spasial ke dalam bentuk peta digital baik berbasis desktop maupun web. Data spasial tersebut berguna dalam pengambilan berbagai keputusan seperti perencanaan, proyek di lembaga/institusi, pemetaan khususnya dalam konteks perencanaan dan pengelolaan aset.

"Namun saat ini masih bersifat internal lingkup LHK," singkatnya.

"Bimtek data spasial ini bertujuan agar data peta terintegrasi, tentu dari Bimtek ini adalah peserta akan mampu mengolah berbagai jenis data menjadi data GIS/data spasial, dan memiliki kemampuan dalam menyajikan berbagai data dalam bentuk spasial yang siap pakai sesuai dengan tujuan pengguna. Nama diklatnya Smart patrol," Kata Dr. Edi Sulistyo H. Susetyo, S.Hut.,M.Si.

Edi menambahkan, melalui SMART PATROL semakin memudahkan petugas-petugas kita di lapangan untuk membuat laporan, lebih akurat, kita tahu mereka ke lapangan trackingnya kemana saja, berapa kilo dan sebagainya, itu kita bisa ketahui.

"Bahkan servernya bisa di kantor BDLHK Makassar, walaupun aktivitasnya di Tabo-Tabo, kita bisa membantu meski di Balai Diklat, termasuk laporannya, ke depan kita bisa tahu kinerja masing-masing pegawai dengan Smart Portal ini, karena masing-masing pasti berbeda aktivitasnya apa saja terkait dengan pengamanan, penyuluhan inventarisasi, semuanya terintegrasi di aplikasi Smart Portal ini," tutur Edi kepada media, Jum'at 17 Januari 2020.

Lebih jauh Kepala BDLHK Makassar secara gamblang saat ini masih internal, dan masih dalam proses pengembangan, semoga tahun depan sudah bisa ditawarkan ke stakeholder, sekarang kita ini lagi konstruksi dan uji coba dulu.

Tak kurang dari 20 orang peserta hadir yang berasal dari SMK Kehutanan Negeri Makassar, SMK Kehutanan Widya Nusantara, BBKSDA Sulsel, Balai TN. Bulusaraung, antusias menyimak pemaparan dari narasumber Widyaiswara BDLHK Makassar, Ir. Iwan Setiawan, M.Pd. 

"Semoga ini bisa diimplementasikan ke KHDTK (Kawasan Hutam Dengan Tujuan Khusus) Tabo-Tabo, sehingga pengelolaannya semakin bergairah dan efektif," ungkap Edi.

Selanjutnya Edi Sulistyo menerangkan selama ini teman-teman yang ditugaskan ke Tabo-tabo itu jauh tempat, kayaknya marjinal. Nah kita membuktikan tidak demikian, makanya tahun ini kita punya tageline 'Ayo berubah, Ayo kerja produktif Ayo ke Tabo-Tabo.

Ketika disinggung soal minat pengunjung wisata di tabo-tabo, Edi Sulistyo menyatakan, kita punya data banyak kunjungan dari masyarakat umum untuk kepentingan wisata alam, camping ground, family gathering dan sebagainya.

Olehnya itu kita akan kembangkan nanti ke depan namanya eco-edu-tourism, kata Edi maksudnya sebagai wisata alam dan juga pendidikan tapi bandonya edu-tourism atau pendidikan, bukan miss tourism, makanya nanti di sana harus menjadi pusat-pusat keunggulan informasi pengelolaan hutan itu semua ada di sana.

Ia menambahkan, tagline "Ayo ke Tabo-Tabo" ini tentu banyak manfaatnya, baik untuk kepentingan wisata pendidikan mulai tingkat pemula seperti PAUD, TK sampai ke perguruan tinggi dan juga pegawai.

"Mass tourism itu yang penting pengunjung hutan wisatanya banyak, kita tidak demikian dengan membatasi karena wisata alam KHDTK tabo-tabo punya daya dukung daya tampung untuk kepentingan wisata pendidikan. Bukan berarti pendidikan tidak bisa digunakan untuk wisata, justru itulah menariknya jadi wisata alam yang digabung dengan informasi untuk kepentingan pendidikan," tutup Edi disela-sela Bimtek.(R/Rajendra)