Antisipsi Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Kalianget Sumenep, Menhub Serahkan Dua Kapal

By Abdi Satria


nusakini.com-Sumenep - Kementerian Perhubungan menyerahkan dua Kapal Rede untuk operasional dan akan dikelola oleh PT Pelni di Pelabuhan Kalianget Sumenep, Jawa Timur, Minggu (12/5). 

Penyerahan kapal tersebut untuk antisipasi lonjakan penumpang yang menggunakan kapal pada saat Angkutan Lebaran 1440 H/2019. 

Kapal Rede yang baru saja diserahkan kepada Pemda Jawa Timur dan akan dikelola oleh PT Pelni ini mempunyai kapasitas sebanyak 80 penumpang, dua mobil sedang dengan rata-rata muatan kendaraan 10 ton. Kapal tersebut juga mempunyai panjang keseluruhan 24,70 m, lebar 6,30 m dan tinggi 2,20 m. 

"Kita tahu bahwa kebutuhan pergerakan pada saat mudik banyak sekali. Menurut laporan Pak Bupati, 350 ribu orang yang tinggal diluar dari Sumenep, oleh karenanya kita ingin mudik kali ini jauh lebih baik dari aspek keselamatan maupun kapasitasnya," ujar Menhub 

Lebih lanjut, Menhub Budi mengatakan setelah lebaran, akan ada tambahan satu Kapal Roro yang dikelola oleh ASDP untuk menambah kapasitas penumpang. 

Selain penyerahan dua Kapal Rede, Menhub bersama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melakukan ramp check dan menyapa penumpang Kapal Sabuk Nusantara 92 yang akan berangkat dari pelabuhan Kalianget. 

Mereka berdua juga sempat mengunjungi ruang nakhoda dan memberikan semangat kepada pekerja kapal yang sedang mengangkut berang-barang logistik seperti sembako ke kapal. 

Untuk antisipasi membludaknya jumlah penumpang di Pelabuhan Kalianget jelang Lebaran, Menhub mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk menyiapkan tenda-tenda. Tenda tersebut digunakan sebagai tempat yang nyaman bagi penumpang untuk menunggu kedatangan kapal.

“Sebab pengalaman di daerah Samarinda, banyak penumpang yang tidak terangkut di kapal, memaksakan diri ikut naik. Dengan adanya tenda besar berkapasitas hingga 500 orang, mereka bisa menunggu jadwal kapal berikutnya di dalam tenda,” jelas Menhub. 

Pada tahun 2018 pemerintah juga memberikan hibah kapal pelayaran rakyat 94 unit, dimana sebagian besar pembangunanya dilakukan di Jawa Timur, antara lain lamongan 8 kapal, pasuruan 8 kapal dan banyuwangi 8 kapal. 

Kemenhub, Kemenkes dan Pemda Jatim Sepakat Akan Buat Kapal Rumah Sakit 

Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah Jawa Timur akan membuat Kapal Rumah Sakit. Kapal Rumah Sakit ini dibuat untuk mendukung agar masyarakat mengetahui tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan di Kapal. 

"Di daerah Sumenep yang merupakan daerah kepulauan ini banyak sekali kebutuhan mengenai kesehatan. Oleh karena nya Kemenhub bersama Kemenkes akan membuat dua kapal rumah sakit, tentunya bersama sama Pemda Jatim supaya mereka bisa sekalian keliling mengantar penumpang sambil juga memeriksa. Ini satu hal yang baik," jelas Menhub. 

Menhub menjelaskan bahwa kapal rumah sakit ini merupakan program baru pemerintah. Rencananya kapal rumah sakit ini tidak hanya di Jawa Timur melainkan juga di Kepulauan Kepri dan Papua. 

"Rencananya kalau kita akan pikirkan di Jawa Timur, Kepri, dan Papua mungkin kebutuhannya. Akan ada sekitar enam hingga sembilan unit kapal untuk kapal rumah sakit ini," ungkap Menhub. 

Lebih lanjut ia menerangkan Kapal Rumah sakit ini akan mempunyai dua fungsi, pertama untuk rumah sakit kedua untuk penumpang. Kapal Rede mempunyai kapasitas 80 penumpang maka jika dijadikan kapal rumah sakit penumpang hanya sekitar 20 orang. 

"Jenis kapal rumah sakit nanti Kapal rede. Dia fungsinya double, bisa penumpang. Katakanlah penumpangnya 50, nanti penumpangnya ga usah 50, tapi 20 saja atau berapa. Tapi ada unit poliklinik, sehingga di tempat ini bisa melayani masyarakat," tandasnya. (p/ab)