Alunan Nada Indonesia Berpadu Dengan Nada Caledonia

By Admin

nusakini.com--Komunitas Indonesia akan tampil di Pusat Kebudayaan Dumbea pada Sabtu (6/8) dalam pertunjukkan tari, musik dan nyanyian tradisional yang akan didahului dengan jalan santai yang dibuka untuk umum. 

Latihan terakhir sebelum pertunjukan yang direncanakan pada hari Sabtu di Pusat Kebudayaan Dumbea berlangsung di Konsulat Jenderal RI. Di bawah panduan Amsy Djoemadi, guru, pengarang lagu, dan peng-aransemen kelompok Kalindo, kedua puluh enam orang pemain angklung dan dua orang pemain saron memainkan musik paduan yang rancak. Mereka diiringi oleh Djimmy Oedin dengan gitar dan Ardi Panak sebagai vokalis. 

Kreasi terbaru Kalindo ini yang bertajuk "Terre de musique, terre de partage" ini adalah cara untuk berbagi dan memperkenalkan musik dan budaya Indonesia yang akan memberikan kenangan di 2016, yang sekaligus merupakan tahun peringatan ke 120 kedatangan orang Indonesia Pertama di New Caledonia.  

"Angklung dimainkan mulai awal tahun 2000, semakin lama jumlah pemainnya semakin banyak demikian juga dengan pertunjukkannya", kata Nathalie Roubio, pemain angklung, dan penyanyi latar serta anggota Kalindo. "Pada tahun 2010, formasi kami bernama tim Angklung. Kemudian kami akhirnya tampil juga di luar kota Noumea dan di beberapa Pusat Kebudayaan di Grand Nouméa dan banyak orang dari seluruh Grand Terre yang mulai mengenal kami", tambah Nathalie.

Semangat publik yang berasal dari berbagai etnik terhadap musik tradisional Indonesia dan anggota Tim Angklung, telah membuat kami berkeinginan mengganti nama Kalindo pada tahun 2015, Kal berasal dari Calédonie dan dan Indo berasal dari kata Indonesia. Dari sini mereka pun mulai memperluas repertoire musik mereka dengan memadukan berbagai alunan angklung yang begitu khas. 

Mereka memutuskan untuk mengundang musisi yang sudah terkenal di panggung Kaledonia. Pembentukan Kalindo juga dimaksudkan untuk mematangkan rencana untuk merekam sebuah album dengan nuansa multikultural. Setelah eksis selama dua tahun, grup Kalindo juga memiliki repertoire yang berisikan lebih dari 50 lagu. Untuk membiayai rekaman tersebut, Kalindo memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah acara musik di Pusat Kebudayaan Dumbea, pada Sabtu 6 Agustus. Tiket masuk gratis, namun akan di pasang kotak amal untuk mengumpulkan dana untuk biaya rekaman. 

Konsulat Jenderal Republik Indonesia juga berencana untuk mendukung acara ini, dengan cara menyelenggarakan jalan santai. Dengan maksud mengumpulkan dan berbagi bersama dengan berbagai komunitas yang ada di New Caledonia. (p/ab)