Alumni UPI/IKIP Bandung Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin

By Admin


nusakini.com - Bandung - Sejumlah alumni yang tergabung dalam Gabungan Relawan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia untuk Jokowi-Ma’ruf Amin (GURU JOIN) menyampaikan dukungan langsung kepada Calon Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin.  

Penyampaikan dukungan tersebut disampaikan sesaat setelah Ma’ruf mengukuhkan Relawan Arus Baru Indonsia (Arbi) di Cileunyi, Bandung, Jawa Barat. Sebagai dukungan simbolis, para relawan berfoto bersama sambil membentang spanduk putih bertuliskan “ALUMNI UPI DUKUNG JOKOWI-MA’RUF AMIN”.

Penyampaian dukungan ini merupakan langkah awal para alumni UPI untuk bergerak bersama memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden, 17 April mendatang. 

“Kami melihat Indonesia mengalami kemajuan pesat di berbagai bidang berkat kerja keras dan perjuangan di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo. Termasuk di bidang pendidikan yang selama ini menjadi concern kami alumni UPI. Karena itu, kami menilai kesinambungan pembangunan itu menjadi sangat penting. Jaminan kesinambungan itu hanya bisa diwujudkan manakala Jokowi menjadi presiden lagi,” papar Najip Hendra SP, salah satu relawan yang turut hadir dalam penyampaian pernyataan dukungan, Minggu (20/12019) 

Alumni UPI angkatan 2000 ini menyampaikan apresiasi program Kartu Indonsia Pintar (KIP) yang digulirkan Presiden Jokowi. Sampai akhir 2017 saja, penerima manfaatnya mencapai lebih dari 20 juta peserta didik usia 6 hingga 21 tahun. 

Jokowi juga tengah memfokuskan program peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah yang merata di seluruh Indonesia.  

“Jumlah Guru Garis Depan dari 2016 sampai 2017 sudah bertambah sebanyak 7.094 guru. Peningkatan kompetensi berkelanjutan juga sudah dilakukan dengan lebih dari 1 juta guru. Realisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) turut meningkat setiap tahunnya, yang terakhir pada 2017 menjangkau 47 juta siswa,” ungkap Najip mengutip salah satu pernyataan Jokowi pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan lalu. 

Di tempat yang sama, Melani Agustine menyampaikan apresiasinya kepada keberpihakan Jokowi pada kemajemukan. Bagi alumni UPI angkatan 1997 ini, pemahaman tentang kemajemukan merupakan salah satu kompetensi karakter bangsa Indonesia modern dan humanis. Manusia Indonesia, menurutnya, harus memiliki karakter yang kuat serta akhlak yang mulia. 

Bagi Menik, sapaan akrab Melani Agustine, visi dan misi Jokowi-Ma’ruf di bidang pendidikan sudah sangat komprehensif sekaligus manusiawi. Sebut saja misalnya terkait peningkatan kesejahteraan guru, tunjangan profesi guru, dan lain-lain. Juga soal peningkatan kualitas guru. Salah satunya dengan membiayai guru-guru yang berkompetensi luar biasa untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri. 

“Jokowi telah memberi perhatian serius kepada para guru, terutama yang bertugas di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Salah satunya lewat pemberian insentif yang lebih besar bagi para guru tersebut,” tandas Menik.

Dalam berkas visi misi dan program aksi Jokowi-Ma'ruf 'Meneruskan Jalan Perubahan untuk Indonesia Maju: Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong' yang diunduh dari situs resmi KPU, reformasi sistem pendidikan merupakan bagian dari program aksi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia.

Berikut isinya: 

Mengembangkan Reformasi Sistem Pendidikan Investasi SDM di bidang pendidikan akan diarahkan untuk meningkatkan akses, keadilan dan pemerataan kualitas pendidikan yang dikuatkan oleh ekosistem pendidikan yang mencakup keluarga, masyarakat, dan sekolah. Oleh karena itu, fokus reformasi di bidang pendidikan akan diletakkan pada: 

- Mempercepat pelaksanaan wajib belajar 12 tahun. 

- Mempercepat pemerataan penyediaan sarana-prasarana pendidikan dan infrastruktur pendukungnya di seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang infrastruktur pendidikannya masih kurang. 

- Meningkatkan akses warga miskin untuk mendapatkan bantuan pendidikan(Program Indonesia Pintar). 

- Memperluas beasiswa afirmasi dengan memberikan kesempatan mahasiswa-mahasiswa miskin, di wilayah 3T, santri dan siswa lembaga-lembaga pendidikan keagamaan, untuk memperoleh beasiswa pendidikan (Bidik Misi maupun LPDP), serta memperluas akses mahasiswa mendapatkan pinjaman dana pendidikan dari perbankan. 

- Mempercepat pemerataan kualitas pendidikan dengan peningkatan standar pendidikan, BOS berdasarkan kinerja, pemerataan sebaran, kualitas, dan peningkatan kesejahteraan guru/dosen dan Tenaga Kependidikan, termasuk percepatan penyetaraan pendidikan bagi pesantren, dayah, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya sejajar dengan sekolah umum. 

- Mendukung peningkatan fasilitas dan kualitas pendidikan di Madrasah, Pondok Pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan sebagai salah satu pelaku utama dalam pendidikan karakter bangsa. 

- Meningkatkan pendidikan mental karakter bangsa melalui penanaman nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai agama sebagai nilai luhur dalam berbangsa-bernegara, nilai-nilai budi pekerti, dengan metode pembelajaran yang inovatif. 

- Mempercepat gerakan literasi masyarakat dengan memperbanyak perpustakaan dan taman-taman baca, serta pemberian insentif bagi industri perbukuan nasional.(s/ma)