Albert C. Sutanto: Disiplin dan Kerja Keras Berlatih Kunci Utama Menuai Prestasi

By Admin

nusakini.com--Menekuni dunia olahraga bukan hanya soal prestasi, melainkan juga soal kedisiplinan dan kerja keras. Itulah prinsip yang dipegang mantan perenang Indonesia Albert C Sutanto yang saat ini menjadi Pelatih Tim Renang Indonesia di Asian Games 2018. Albert berharap, kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ini bisa dimanfaatkan oleh perenang muda Indonesia menuai prestasi terbaik.     

  "Dengan menjadi tuan rumah ini akan mendapat dukungan suporter luar biasa. Doa juga akan memberikan pengaruh yang besar kepada atlet. Semoga kebuntuan kita sudah selama 28 tahun tanpa medali bisa berakhir. Oleh sebab itu kita minta dukungan dan doa dari masyarakat," katanya. 

  Mengoleksi 9 medali emas SEA Games serta dua kali mewakili Indonesia di Asian Games dan Olimpiade adalah prestasi terbaik yang pernah dicatat oleh Albert. Untuk menghasilkan prestasi itu, Albert menceritakan bahwa semuanya harus dilalui dengan kerja keras dan disiplin. Ia menceritakan ketika dirinya berlatih di Surabaya, dia harus berjibaku dengan waktu sekolah. "Dulu di Surabaya kita masuk sekolah jam 06.45, jadi jam 4 sudah berada di dalam air, artinya jam 3 kurang 15 menit sudah siap di kolam renang. Itu saya lakukan bertahun-tahun," ucap dirinya. 

Albert juga bercerita ketangguhannya di gaya kupu-kupu berawal dari anjuran orang tuanya yang tidak ingin gaya berenangnya sama dengan sang adik Felix C. Sutanto yang lebih piawai digaya punggung. "Ibu saya bilang ngapain saya bersaing dengan adik saya sendiri. Ia menyuruh saya mencari nomor lain. Adik saya sudah di nomor punggung, akhirnya saya latihan gaya lain," jelas Albert. 

  Berkat kedisplinan dan kerja keras selama latihan, Albert terpilih untuk mewakili Indonesia di SEA Games 1991 dan langsung berhasil menyumbangkan emas. Prestasi demi prestasi terus ditorehkan oleh Albert, hingga puncaknya ia dianugerahkan sebagai atlet terbaik nasional pada 1999. Ia juga berhasil lolos mewakili Indonesia di Olimpiade Sydney 2000.  

Yang menarik ketika Olympiade Sydney 2000, dia mendapatkan pengalaman berharga dari legenda renang Indonesia Richard Sam Bera. Ketika harus bertanding melawan perenang kelas dunia, dirinya justru heran dan berpikir bagaimana dengan perenang tersebut bisa memecahkan rekor dunia.  

"Saya tidak sampai berpikiran bisa berenang bareng Ian Thorpe, Grant Hackett, Pieter van den Hoogenband, Alexander Popov, dan perenang-perenang pemegang rekor dunia semua. Saya melihat mereka sambil berpikir bagaimana caranya menjadi juara dunia, akhirnya saya lupa pemanasan. Saya diketok dan diomelin sama Richard Sambera," kenang dirinya. Pengalaman tersebut menjadi pengalaman berharga bagi Albert. Berikutnya ia berhasil kembali lolos ke Olimpiade pada 2004 dan memutuskan pensiun dua tahun kemudian. (p/ab)